Kasus DBD di Sleman Melonjak Tembus 393 Kasus, Dua Orang Meninggal Dunia
Selama bulan Januari hingga Juni 2024, tercatat ada 393 kasus dengan dua di antaranya meninggal dunia.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan signifikan tahun ini dibanding tahun sebelumnya.
Selama bulan Januari hingga Juni 2024, tercatat ada 393 kasus dengan dua di antaranya meninggal dunia.
Jumlah tersebut meningkat, jika dibanding tahun 2023 yang hanya ada 146 kasus DBD di Bumi Sembada.
"Secara nasional kasus DBD ini juga memang meningkat. Dugaannya mungkin faktor cuaca yang tidak menentu," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dr Khamidah Yuliati, Kamis (11/7/2024).
Ada dua orang meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.
Pertama, adalah orang dewasa di Kapanewon Sleman. Kedua, adalah anak-anak.
Untuk kematian anak ini, kata Yuli, pihaknya sudah melakukan audit bersama pakar akademisi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM.
Ia memastikan, meskipun terjadi peningkatan kasus namun DBD di Kabupaten Sleman masih terkendali.
Baca juga: Viral Karyawan Pabrik Tekstil di Sleman Curhat Dirumahkan Perusahaan, Nasibnya Terombang-ambing
Pihaknya meminta kepada masyarakat agar secara periodik terus melakukan pembersihan lingkungan, bak kamar mandi dengan membuang berkala air yang menggenang. Kemudian melakukan 3M plus.
Yaitu menguras tempat yang menjadi perindukan nyamuk.
Menutup rapat tempat penampungan air dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Apalagi saat ini meskipun musim kemarau namun masih berpotensi hujan, di mana banyak barang bekas yang menjadi sarang nyamuk akibat muncul genangan.
Selain itu, pencegahan DBD juga bisa dilakukan dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga kebersihan di lingkungan.
"Usahakan ABJ atau Angka Bebas Jentik di wilayah masing-masing minimal 95 persen," kata Yuli.
Kepala Dinkes Sleman, dr Cahya Purnama sebelumnya mengungkapkan bahwa berdasarkan golongan umur, temuan kasus DBD di Kabupaten Sleman terjadi hampir di semua rentang usia.
Mulai dari balita hingga usia lebih dari 60 tahun.
Rentang usia 6-18 tahun menjadi penderita terbanyak. (*)
Pekan Olahraga Korpri Sleman 2025 Resmi Dibuka, 1.746 Peserta Siap Berlaga |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Bandwidth Kominfo Sleman |
![]() |
---|
KONI Sleman dan PELTI Sleman Gelar Laga Persahabatan Lawan PELTI Banjar |
![]() |
---|
Disdik Sleman Larang Sekolah Ikut Campur Pengadaan Seragam Siswa Baru |
![]() |
---|
Terdampak Jalan Tol Jogja-Solo, 294 Makam di Bayen Sleman Direlokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.