Pengibaran Bendera Merah Putih Raksasa Warnai Pelepasan Ribuan Mahasiswa KKN Untidar Magelang

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pengibaran bendera merah putih berukuran jumbo mewarnai prosesi pelepasan mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) Magelang yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2024. 

Prosesi pengibaran bendera dilakukan dengan teknik repling dari Gedung Kuliah Terpadu atau Gedung Fakultas Pertanian, Kampus Sidotopo Untidar setinggi sekitar 15 meter pada Selasa (9/7/2024).

Bendera negara Indonesia berukuran 12x9 meter itu dikibarkan oleh empat anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Sulfur Untidar yakni Ajeng Solikhawati, Uswatun Khasanah, Refinda Febriyani dan seorang laki-laki, Rian Adnan Fauzi sembari diiringi lagu Indonesia Raya.

Seorang pengibar bendera, Ajeng Solikhawati mengungkapkan, sebelumnya Mapala Sulfur juga pernah mengibarkan bendera raksasa di sejumlah lokasi.

“Kalau Mapala Sulfur sudah beberapa kali mengibarkan bendera raksasa ini di Kampus Untidar pernah, di Jembatan Canguk dan Jembatan Elo juga pernah. Kalau kita (berempat) baru pertama kali ini,” kata Ajeng kepada wartawan usai mengibarkan Bendera Merah Putih raksasa, Selasa (9/7/2024).

Ajeng mengatakan, untuk mengibarkan bendera ukuran raksasa ini waktu yang tersedia untuk berlatih diakuinya cukup mepet. 

Dia pun merasa lega karena prosesi pengibaran berjalan lancar.

“Sudah nggak yakin (bisa) karena sudah mepet. Alhamdulillah bisa lancar. Tadi malam di-fresh latihannya (seharian). Terus nginep di kampus biar nggak telat, Alhamdulillah lancar,” sambung Ajeng.

Baca juga: Untidar Magelang Lepas 30 Mahasiswa Peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Ajeng menambahkan, pengibaran bendera ini menjadi pengalaman pertama baginya. 

Sedangkan pengibaran yang dahulu telah dilakukan anggota Mapala angkatan sebelumnya.

“Tadi berjalan lancar, alatnya aman. Kemudian, temponya juga pas. (Turunan) Sekitar 15 meter dari atas sampai lantai 3,” tuturnya.

Terkait dengan pengibaran bendera tersebut, Rektor Untidar Magelang, Prof Sugiyarto memberikan apresiasi. 

Sugiyarto pun berharap agar prosesi ini dapat menjadi penyemangat mahasiswa untuk terus berinovasi.

 “(Pengibaran bendera raksasa) Itu ide dari teman-teman pelaksana. Tapi, saya apresiasi ada pengibaran Bendera Merah Putih dengan cara yang unik. Ini akan menjadi pengingat dan penyemangat teman-teman (peserta KKN) mungkin nanti di lapangan dengan event ini teringat sebagai utusan dari Kampus Sidotopo,” kata Sugiyarto.

“Ini juga mengingatkan juga sesuai dengan bunyi hymne Untidar, apapun yang dilakukan Untidar untuk mengabdikan kepada bangsa dan negara,” sambungnya.

Pada KKN tahun ini sebanyak 1.593 mahasiswa akan diterjunkan di delapan kecamatan wilayah Kabupaten Magelang dan tiga kecamatan di Kota Magelang selama satu bulan, dari 9 Juli 2024 hingga 10 Agustus 2024. 

Ada 24 program yang diusung dalam KKN Untidar Magelang kali ini. 

Setiap kelompok KKN wajib menjalankan tiga program, terdiri dari satu program wajib dan dua program pilihan. 

Di Kota Magelang, program wajib adalah penurunan stunting dan 2 program pilihan sesuai panduan KKN. 

Di Kabupaten Magelang, program wajib adalah penanganan anak tidak sekolah dan dua program pilihan sesuai panduan KKN. 

Mahasiswa dapat memilih program dan kegiatan sesuai dengan potensi dan permasalahan desa, peminatan, dan bidang ilmu masing-masing.

Kepala LPPM Untidar, Eny Boedi Orbawati berharap ilmu yang didapatkan mahasiswa di bangku kuliah dapat bermanfaat di lokasi KKN.

Dia juga berpesan agar mahasiswa dapat menjaga nama baik almamater saat melakukan pengabdian di masyarakat.

"Mahasiswa agar menjaga etika dengan teguh, mematuhi norma dan aturan yang ada di desa, serta menjaga nama baik almamater Universitas Tidar," katanya. (*)