Antisipasi Dampak Kemarau, DP3 Sleman Siapkan Bantuan Sumur Hingga Pompa Bagi Kelompok Budidaya Ikan

Satu di antara upaya yang dilakukan yakni dengan pembangunan sumur dangkal dan bantuan pompa. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman mengantisipasi kemungkinan kekurangan air bagi kelompok budidaya ikan tawar di musim kemarau.

Satu di antara upaya yang dilakukan yakni dengan pembangunan sumur dangkal dan bantuan pompa. 

Plt Kepala DP3 Sleman, Ir Suparmono mengatakan musim kemarau tahun ini secara umum belum berdampak signifikan bagi budidaya ikan di Bumi Sembada.

Pasalnya, tahun ini dibarengi dengan fenomena la Nina sehingga memungkinkan masih ada hujan di musim kemarau.

Kendati demikian, untuk mengantisipasi dampak kemarau, pihaknya menganggarkan bantuan sumur dangkal dan pompa. 

"Bantuannya sumur dangkal dan pompa air 5 unit. Rencana akan direalisasikan sekitar bulan Agustus - September," katanya, Senin (8/7/2024). 

Produksi ikan di Kabupaten Sleman tercatat mencapai 54.974 ton di tahun 2023.

Baca juga: Jelang Pilkada Sleman, Muncul Baliho Danang - Haris di Tepi Jalan, Ini Kata PDIP

Menurut dia, sejauh ini musim kemarau belum berdampak terhadap produksi ikan mulai dari benih maupun konsumsi. Hingga kini relatif aman. 

Adapun bantuan 5 unit sumur dan pompa, rencananya akan direalisasikan di Mina Umbul Abadi di Ngemplak Asem, Umbulmartani, Ngemplak.

Mina Kencana di Koripan, Sindumartani, Ngemplak. Joglo Farm di Bandung Wetan, Tanbakrejo, Tempel.

Mujur Fish Farm di Brengosan, Donoharjo, Ngaglik dan Mina Djoeragan Empang di Tegalan, Sidomoyo, Godean.

"Anggaran untuk bantuan tersebut senilai Rp150 juta," terangnya. 

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, sebelumnya telah mengimbau warga di Sleman untuk mulai membudayakan hemat penggunaan air bersih seiring mulai memasuki musim kemarau.

Hal ini sebagai langkah antisipasi potensi terjadinya bencana kekeringan.

Di samping itu, masyarakat juga diminta mulai mengoptimalisasi sumur dan saluran air agar kesulitan air bersih di masyarakat dapat terhindari. 

"Saya imbau masyarakat tetap membudayakan hemat air. Meskipun tahun ini diperkirakan kemarau basah. Tapi hemat air tetap penting untuk dibudayakan," kata dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved