Simulasi dan Kesiapsiagaan Jadi Kunci Masyarakat Siap Hadapi Bencana

Tidak hanya untuk masyarakat, tetapi abdi dalem juga perlu mendapatkan pelatihan dasar manajemen bencana.

Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani
Talkshow Jogja Tangguh Bencana, Senin (01/07/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kabupaten Sleman memiliki beberapa potensi ancaman bencana alam.

Selain erupsi Gunung Merapi, Sleman berpotensi mengalami gempa bumi, banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran dan lain-lain.

Untuk itu, masyarakat harus memiliki kewaspadaan untuk mengatasi bencana.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, R Tito Asung Kumoro Wicaksono, mengatakan pelatihan kepada masyarakat khususnya terkait dasar manajemen bencana perlu dilakukan.

Tidak hanya untuk masyarakat, tetapi abdi dalem juga perlu mendapatkan pelatihan dasar manajemen bencana.

“Kami juga melakukan pelatihan kepada relawan dan masyarakat. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk DPRD, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), kemudian kalangan akademisi, dan lainnya,” katanya dalam Talkshow Jogja Tangguh Bencana, Senin (01/07/2024).

Selain membentuk kampung tangguh bencana dan desa tangguh bencana, BPBD DIY bersama kabupaten/kota juga membentuk satuan pendidikan aman bencana.

Dengan demikian, pelajar juga mendapatkan pengetahuan mitigasi bencana.

“Simulasi-simulasi juga kami lakukan, agar masyarakat mengetahui persis apa yang dlakukan ketika terjadi bencana,” ujarnya.

Baca juga: Waspada Kebakaran Lahan di Musim Kemarau, BPBD DIY Imbau Masyarakat Tak Membakar Sampah

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi A DPRD DIY, Yuni Satia Rahayu menerangkan DPRD DIY sudah membuat peraturan daerah penanggulangan bencana.

Dalam perda tersebut telah diatur strategi hingga mitigasi penanggulangan bencana.

Menurut dia, seluruh lapisan masyakrat memang harus mengetahui mitigasi bencana.

“Sehingga masyarakat tahu, ketika bencana masyarakat harus berbuat apa. Tidak hanya kampung tangguh bencana, tetapi pelajar dari SD sampai SMA juga mengetahui mitigasi bencana. Relawan juga harus mendapatkan pemahaman yang baik, sehingga ketika mau membantu masyarakat sudah mengetahui apa yang harus dilakukan,” terangnya.

Pihaknya pun berupaya agar anggaran yang dibutuhkan BPBD DIY bisa tercukupi. Koordinasi pun terus dilakukan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved