Kim Jong Un Dilaporkan Kirim Pasukan untuk Bantu Rusia Berperang Lawan Ukraina

Juru bicara Pentagon Pat Ryder menyebut kalau Kim Jong Un sudah mengirimkan pasukan untuk bergabung dengan tentara Rusia

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
AFP / PEDRO UGARTE
Tentara Korea Utara berjaga di dekat roket Unha-3 yang akan diluncurkan dari Stasiun Peluncuran Satelit Sohae di Tongchang-ri, April 2012. 

TRIBUNJOGJA.COM, PYONGYANG – Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Korea Utara Kim Jong Un di Pyongyang beberapa waktu yang lalu menyepakati sejumlah hal.

Salah satunya terkait dengan kesepakatan salah satu dari kedua belah pihak terlibat dalam keadaan perang karena invasi bersenjata dari satu negara atau beberapa negara bagian, pihak lain harus memberikan bantuan militer dan bantuan lainnya dengan segala cara yang mereka bisa.

Korea Utara sendiri sudah menyangkal kebenaran isu tersebut.

Namun AS yakin kedua negara tersebut telah meneken perjanjian yang memungkinkan Pyongyang untuk mengirimkan unit tempurnya bergabung dengan pasukan Rusia di wilayah Oblast Donetsk.

Mengingat selama beberapa bulan terakhir Korea Utara muncul sebagai pemasok senjata utama ke Rusia ketika Moskow menghadapi berkurangnya stok militer dan kapasitas produksi yang juga terhambat oleh sanksi Barat.

Dikutip dari Tribunnews.com, Juru bicara Pentagon Pat Ryder menyebut kalau Kim Jong Un sudah mengirimkan pasukan untuk bergabung dengan tentara Rusia untuk ikut berperang di Ukraina.

Tak dijelaskan secara pasti berapa jumlah pasukan Korut yang dikirimkan ke Rusia, namun menurut Ryder unit militer Korea Utara hanya akan menjadi umpan meriam jika sampai terjun dalam perang di Ukraina.

"Jika saya adalah kepala staf militer Korea Utara, saya akan mempertanyakan pengiriman pasukan saya sebagai umpan meriam dalam perang ilegal melawan Ukraina," ujar Ryder dikutip dari Kyiv Independent.

Lebih lanjut Ryder menegaskan jika Amerika tidak akan mengambil opsi senjata nuklir untuk melindungi sekutunya di Semenanjung Korea, yakni Jepang dan Korea Selatan.

"Kebijakan kami mengenai denuklirisasi Semenanjung Korea tidak berubah. AS akan terus bekerja sama dengan sekutu dari Korea Selatan, Jepang, dan kawasan lain untuk menjamin keamanan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik," imbuh Ryder.

Baca juga: Putin Sebut Rusia Siap Pasok Rudal ke Korea Utara

Kim Jong Un Dukungan Penuh Agresi Rusia

Sebelumnya, Kim Jong Un secara terang-terangan mendukung Rusia yang melakukan operasi militer di Ukraina.

"Kami sangat menghargai dukungan Anda yang konsisten dan tak tergoyahkan untuk kebijakan Rusia, termasuk dalam hal Ukraina," mengutip pernyataan Putin pada awal pembicaraan dengan Kim.

Sementara itu merespon pernyataan Kim, Presiden Putin mengapresiasi dukungan tersebut dan menegaskan bahwa kedua negara akan menandatangani perjanjian untuk memperkuat kemitraan strategis.

“Kami sangat menghargai dukungan Anda yang konsisten dan tidak berubah terhadap kebijakan Rusia, termasuk terhadap kebijakan Ukraina,” ucap Putin.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved