Berita Pendidikan Hari Ini
Kisah Sahid Ramandhani: Kuliah Gratis di UNY, Lulus Tanpa Skripsi dan KKN
Sahid Ramandhani (22), mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bisa diwisuda
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sahid Ramandhani (22), mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bisa diwisuda tanpa mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan skripsi.
Dia pun mendapatkan predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,83. Kuliahnya pun gratis, tanpa dipungut biaya.
Perjuangan alumni SMKN 2 Pengasih Kulon Progo jurusan Teknik Elektronika Industri tersebut tidak mudah.
Baca juga: PPDB 2024 Jalur Zonasi Radius di Kota Yogyakarta Dibuka, Status Family Lain Tak Lagi Dapat Tempat
“Saat tahun ketiga di SMK, saya sebenarnya tidak punya minat untuk kuliah karena bukan termasuk siswa yang pintar, hal tersebut dapat dilihat dari ranking saya di kelas yang menduduki posisi 27 dari 31 siswa. Selain itu sebagai anak SMK pastinya lebih memilih untuk bekerja setelah lulus sekolah,” kata Sahid baru-baru ini.
Hal tersebut membuatnya sama sekali tidak memiliki rencana untuk kuliah setelah lulus sekolah.
Dia merasa tidak akan mampu untuk mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi.
Namun, orang tuanya berkata lain. Mereka berharap Sahid dapat studi lanjut ke jenjang perkuliahan meskipun Sahid sendiri sebenarnya ingin bekerja.
Doa ibu cukup ampuh sehingga Sahid terkejut ketika H-3 penutupan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) ia termasuk siswa eligible untuk mendaftar seleksi.
Sahid mulai menelusuri jurusan – jurusan yang ada di kampus UNY karena memang sudah terkenal sebagai universitas pendidikan dan tertuju pada prodi Pendidikan Teknik Elektronika.
Laki-laki kelahiran Kulon Progo, 6 Maret 2002 tersebut diterima di UNY melalui jalur SNMPTN dan mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sehingga biaya pendidikannya diperoleh secara cuma-cuma.
“Tanpa beasiswa KIPK saya tentu tidak dapat menempuh jenjang perkuliahan sehingga selama kuliah saya bertekad untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang belum pernah saya lakukan sebelumnya yaitu bidang riset dan penelitian,” ujar Sahid.
Ia mengikuti organisasi UKM Riset di tingkat Universitas dan mengikuti berbagai kompetisi perlombaan dalam berbagai ajang di tingkat nasional.
Pengalaman Sahid dan timnya dalam mengikuti kompetisi dimulai dengan mengikuti lomba Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) tahun 2021 di UNS.
Sayangnya, pada kompetisi tersebut mereka harus puas sebagai finalis dan belum berhasil memperoleh kejuaraan.
Catatan Pakar UGM tentang Makan Bergizi Gratis Budget Rp 10 Ribu: Masaknya Dekat Sekolah |
![]() |
---|
PMB PTKIN 2025 Mulai Dibuka, Diikuti 59 Kampus termasuk UIN Sunan Kalijaga |
![]() |
---|
Guru Besar UGM Raih Penghargaan dari Pemerintah Prancis |
![]() |
---|
Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Siswa SD Muhammadiyah Suronatan Antusias |
![]() |
---|
Disdik Sleman Gelar Festival Komunitas Belajar 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.