Gelombang Panas di Makkah, Jemaah Haji Asal Gunungkidul Diimbau Perbanyak Minum dan Sedia Oralit

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan peringatan cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah ini sejak Minggu (16/6/2024) kemarin.

Dilaporkan suhu di sejumlah wilayah Arab Saudi  mencapai 51,8 derajat Celsius.

Akibatnya, sejumlah jemaah haji mengalami kelelahan bahkan bisa berakibat kematian akibat serangan panas atau heat stroke. 

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kanwil Kemenag Gunungkidul, Taufik Ahmad Soleh membenarkan adanya Gelombang panas ekstrem di Arab Saudi.

Baca juga: Terkena Stroke, 1 Jemaah Haji Asal Gunungkidul Harus Dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi

Dia pun tak menampik bahwa kondisi ini turut dirasakan oleh semua jemaah haji yang sedang melaksanakan ibadah. 

"Secara umum semua merasakan (suhu panas), namun Alhamdulillah tidak ada yang sampai mendapatkan perawatan," paparnya saat dikonfirmasi pada Rabu (19/6/2024).

Ia mengatakan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan maka para jemaah haji inipun  diimbau untuk mengonsumsi air mineral yang banyak agar tidak mengalami dehidrasi.

"Serta membiasakan membawa Oralit ketika beraktivitas di luar ruangan"ujarnya.

Sementara itu, Humas Kanwil Kemenag Gunungkidul Andi mengatakan saat ini terpantau jumlah jemaah yang tergabung dalam kloter 52-SOC yakni sebanyak 359 jemaah haji dalam kondisi sehat dan 1 jemaah haji dalam kondisi sakit dirawat di RS East Arofah.

"Yang sakit ini mengalami gejala stroke sejak berada di Arifoh, dan sampai sekarang yang bersangkutan masih dirawat," urainya. (ndg)