Pilkada Bantul 2024

Abdul Halim Muslih Disebut akan Berpisah dengan Joko Purnomo: Belum Ada yang Bisa Kami Pastikan

Ketua DPC PKB Bantul, Abdul Halim Muslih disebut-sebut akan berpisah dan meninggalkan Ketua DPC PDIP Bantul, Joko Purnomo pada Pilkada 2024.

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ketua DPC PKB Bantul, Abdul Halim Muslih disebut-sebut akan berpisah dan meninggalkan Ketua DPC PDIP Bantul, Joko Purnomo pada Pilkada 2024.

Padahal, pada Pilkada sebelumnya, dua orang tersebut bersanding terpilih sebagai Bupati Bantul dan Wakil Bupati Bantul periode 2020-2025.

Baca juga: Kapolda Jateng Minta Masyarakat Tidak Menghakimi Semua Tersangka Kasus Penganiayaan di Sukolilo Pati

Saat dikonfirmasi, Halim mengatakan pada saat ini belum ada informasi yang bisa dipastikan sampai proses pendaftaran calon bupati dan wakil bupati Pilkada Bantul yang berlangsung pada Agustus 2024.

"Belum ada yang bisa kami pastikan sebelum Agustus 2024. Terutama sebelum pendaftaran," ucapnya , Rabu (19/6/2024).

Kata Halim, berita yang beredar itu lebih mengarah kepada spekulasi dan wacana-wacana saja. Bahkan, hal tersebut dinilai biasa terjadi di dalam Pilkada maupun Pilpres.

"Ya contoh dulu, wacana sangat kuat antara pak Prabowo dengan pak Muhaimin (untuk maju Pilpres 2024). Pacarannya kan sampai setahun itu, tapi kemudian tiba-tiba putus," jelasnya.

Demikian juga dengan pelaksanaan Pilkada Bantul yang saat ini, kata Halim, masih belum ada keputusan yang pasti terkait langkah penentuan Pilkada 2024.

"Di PKB sendiri juga belum ada keputusa soal calon wakil bupatinya. Jangankan calon wakil bupatinya, sampai bupatinya saja kemungkinan juga terbuka. Tidak harus saya, tidak mesti saya," urai Halim.

Begitu pula dengan nama dirinya yang digadang-gadang bersanding dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, Aris Suharyanta untuk maju Pilkada 2024.

"Pak Aris itu kan diusulkan oleh Gerindra. Tidak hanya pak Aris saja. Partai-partai lain juga punya nama yang hendak diusulkan. Jadi, saat ini, yang bisa kami berikan informasi bahwa partai-partai itu sedang berkonsolidasi dan komunikasi," paparnya.

Di mana, konsolidasi dan komunikasi masing-masing partai itu dilakukan untuk mencari jagoan terbaik versi masing-masing partai yang ada di Bumi Projotamansari.

"Jadi, tema kami beberapa hari ke depan sampai Agustus itu kan tentang pasangan calon bupati dan wakil bupati. Lah pasangan itu belum ada yang ditetapkan sampai saat ini. Pangan itu belum ada yang diputuskan," ungkap dia.

Di sisi lain, Halim sendiri sempat mendaftar sebagai bakal calon bupati Bantul melalui partai Golkar. Artinya, PKB, Golkar dan Gerindra dimungkinkan akan terjadi koalisi.

"Kalau ditanya soal koalisi, semuanya serba mungkin. Sebelum pendataran semuanya masih serba mungkin, termasuk dengan PDI Perjuangan tentang koalisi ya," jelasnya.

Adapun fokus PKB pada saat ini, kata Halim, lebih mematangkan kesiapan dirinya yang diusung oleh DPC PKB Bantul. Namun, hal itu masih harus dimohonkan ada rekomendasi dari DPP PKB melalui DPW PKB DIY.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved