Panduan Penting untuk Masyarakat yang Hendak Berkurban dari Dokter Hewan UGM: Periksa SKKH
drh Dyah menekankan bahwa setiap hewan kurban harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh otoritas veteriner setempa
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dalam rangka menyambut Hari Raya Iduladha, Pusat Kedokteran Tropis (PKT) UGM mengadakan podcast TropmedTalk.
Tema yang diangkat adalah kesehatan hewan kurban dengan narasumber drh. Dyah Ayu Widiasih, Ph.D., Dosen dan Ketua Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM.
Dalam podcast yang dipandu oleh Kharisma Dewi tersebut, ia menyampaikan berbagai tips dan panduan penting untuk masyarakat yang hendak membeli, menyembelih dan mengolah daging kurban.
drh Dyah menekankan bahwa setiap hewan kurban harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh otoritas veteriner setempat.
Baca juga: Okupansi Tiket Kereta Api Daop 6 Yogyakarta Tembus 87 Persen Jelang Libur Iduladha 1446 H
"Pastikan hewan yang akan dibeli sudah memiliki SKKH,” tegas drh. Dyah.
Jika tidak ada, shohibul qurban atau orang yang hendak berkurban dapat menanyakan kepada panitia atau penjual tentang pemeriksaan kesehatan hewan tersebut.
Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa SKKH menjamin bahwa hewan telah diperiksa oleh dokter hewan dan dinyatakan sehat. Hewan yang tidak sehat dapat menularkan penyakit baik ke manusia maupun ke hewan lain.
"Jadi yang rugi tidak hanya masyarakat yang mengonsumsi daging tapi juga peternak yang hewannya tertular penyakit," jelas drh. Dyah.
Adapun ciri-ciri yang dapat diamati jika hewan sakit antara lain: Hewan terlihat lemas, jalannya pincang, bulu kotor, mata sayu maupun suhu yang panas.
Jika sudah terlanjur membeli hewan dengan ciri-ciri tersebut, maka panitia penyembelihan dianjurkan melapor untuk mendatangkan dokter hewan.
Tindakan berikutnya adalah memisahkan hewan-hewan yang sakit dan menunda penyembelihannya hingga sembuh dan layak disembelih.
Dengan demikian, proses memilih hewan kurban menjadi sangat penting dan menentukan.
Sementara itu, saat ini marak pembelian hewan kurban secara online. drh. Dyah memberikan beberapa tips penting agar tidak salah pilih jika menggunakan metode online dalam membeli hewan kurban.
“Pastikan penjual menampilkan kondisi hewan secara jelas melalui foto atau video,” jelasnya.
Hal penting lainnya adalah memeriksa kelengkapan SKKH.
Penjual juga harus dapat dipercaya, salah satu cara mengetahuinya adalah dengan melihat ulasan atau testimoni dari pembeli sebelumnya.
Berikutnya drh. Dyah menjelaskan tentang proses penyembelihan hewan kurban.
Menurutnya, penyembelihan sebaiknya dilakukan di tempat yang bersih dan diawasi oleh tenaga terlatih.
"Idealnya, ada dokter hewan yang mendampingi atau setidaknya mahasiswa kedokteran hewan yang sudah terlatih," ujar drh. Dyah.
Hal ini untuk memastikan bahwa proses penyembelihan berjalan sesuai dengan standar kesehatan.
Selain itu penyembelihan sebaiknya juga dilakukan oleh juru sembelih halal (juleha) yang sudah mendapatkan pelatihan penyembelihan dan bersertifikat.
Ia juga membahas pentingnya penanganan limbah dan darah hewan kurban secara benar.
"Tanah bekas penyembelihan biasanya ditutup dengan desinfektan atau kapur sebelum dikubur. Limbah lain, seperti kotoran dari rumen hewan, harus dikumpulkan di tempat yang ditentukan untuk diproses menjadi biogas," ujarnya.
Dia menekankan bahwa pembuangan limbah ini tidak boleh dilakukan di sungai karena dapat membawa penyakit dan mencemari air.
Jika semua prosesi pemilihan dan penyembelihan sudah baik, proses berikutnya yang menentukan adalah mengolah daging kurban.
Memasak daging kurban dengan benar juga penting untuk mencegah penyakit. Pastikan daging dimasak hingga matang sempurna untuk membunuh bakteri atau parasit yang mungkin ada. Kebersihan dan higienitas sangat penting.
"Daging tidak perlu dicuci kecuali jika sangat diperlukan, karena kotoran akan mati saat dimasak. Jika dicuci, daging harus segera dimasak untuk menghindari kontaminasi," jelasnya.
Ia juga memberikan saran tentang penyimpanan daging di dalam lemari pendingin sebelum dibekukan untuk menjaga kualitasnya. (ard)
18 Poin Tuntutan Aksi Damai di Bundaran UGM Hari Ini 1 September 2025 |
![]() |
---|
Demo di Bundaran UGM Bubar, Selanjutnya Ziarah Makam Mahasiswa Amikom Yogyakarta |
![]() |
---|
Aksi Damai di Bundaran UGM, Ada 18 Tuntutan yang Disampaikan |
![]() |
---|
Ribuan Mahasiswa Lesehan Gelar Aksi Damai di Bundaran UGM |
![]() |
---|
Aksi Berlangsung Damai, Arus Lalu Lintas Bundaran UGM Lancar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.