Sapi Kurban Presiden Jokowi Seberat 934 Kg Diserahkan ke Takmir Masjid Al-Huda Pringtali Kulon Progo

Penyerahan hewan kurban secara simbolis dilakukan kepada perwakilan takmir masjid dari 5 kabupaten/kota di DIY

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Sapi Satrio Bimo yang dibeli Presiden Joko Widodo (Jokowi), milik warga Pleret, Bantul, Jumat (14/6/2024). 

Biasanya, Masjid Al-Huda Pringtali mendapatkan bantuan kurban dari masjid lain, dengan bagian daging yang diterima kurang dari 1 kilogram per orang. Namun, dengan adanya bantuan sapi dari Kepresidenan dan 4 ekor kambing dari masyarakat, diharapkan tahun ini setiap warga Pringtali dapat menerima daging kurban yang lebih banyak.

Pengurus takmir dan masyarakat Pringtali telah melakukan persiapan untuk menyambut Idul Adha dan pembagian daging kurban. Persiapan tersebut meliputi penyediaan tempat penyembelihan, pembagian daging, dan tenaga pengantar daging.

"Kami telah mengumpulkan masyarakat dan takmir pada malam tadi untuk membahas persiapan Idul Adha dan pembagian daging kurban. Kami harap persiapan ini dapat berjalan lancar sehingga daging kurban dapat segera dibagikan kepada masyarakat," kata Sawal.

Harga Sapi Presiden Jokowi Hampir Capai Rp100 Juta

Sementara itu, Yuli Nuryanto warga Wonolelo, Pleret, Bantul mengungkapkan bahwa sapi miliknya dipilih orang nomor satu di Indonesia melalui Sekretariat Kepresidenan Kementerian Sekretariat Negara tersebut, jenisnya sapi PO (peranakan ongole) Bobotnya hidup hampir satu ton, atau tepatnya 934 kilogram.

Sapi miliknya yang dipilih Presiden Jokowi merupakan satu dari 10 sapi dari peternak Kabupaten Bantul yang didaftarkan ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul untuk diseleksi tim dari Pemda DIY dan pemerintah pusat di Sekretariat Kepresidenan RI.

Baca juga: Sapi Kurban Milik Jokowi dari Bantul Bakal Disembelih di Kulon Progo

Sebelum dipilih Presiden untuk dibeli sebagai hewan kurban, sapi miliknya terlebih dahulu  dilakukan pengecekan baik dari kesehatan, berat sapi, dan juga faktor lainnya oleh Balai Besar Veteriner Yogyakarta dan tim dari Sekretariat Kepresidenan.

Pengecekan meliputi segala macam. Yang paling utama itu kesehatan sapi dicek  terkait darah, air kencing, liur, kotoran segala macam. Setelah lolos, baru ke berat badan sapi.

Lebih lanjut, pria yang juga berprofesi sebagai anggota Polri di lingkungan Kepolisian Resor (Polres) Bantul ini mengaku sapi miliknya dibeli dengan harga hampir mencapai Rp 100 juta.

"Ya 90-an juta, hampir 100 jutaan. Sapi ini saya beli sejak pedet (anak sapi), seharga Rp 20 juta," terangnya.

Ditanya terkait perawatan sapi miliknya, Yuli menjelaskan bahwa per 2-3 bulan rutin dilakukan pengecekan kesehatan, pemberian vitamin serta menjaga kebersihan kandang.

"Vitamin tiap 3 bulan sekali dari dokter, nanti disuntikkan sesuai berat badan sapi. Serta, pemberian obat cacing setiap 3 bulan sekali," jelasnya.

"Sementara untuk menu makanan ada 4 macam, yang diberikan rutin pagi dan sore," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved