Kunjungan Paus Fransiskus
Kisah di Balik Rencana Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pad September 2024 nanti. Ada kisah dan sejarah di balik kunjungan itu.
Paus Fransiskus sebenarnya telah merencanakan kunjungan ke Indonesia sejak 2020, namun belum bisa terlaksana karena pandemi Covid-19.
Dubes Trias Kuncahyono, berpandangan dalam melihat makna kunjungan Paus ini, perlu didasarkan pada dua hal.
Pertama, Paus adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia. Maka, kunjungan tersebut adalah kunjungan gembala (pastor) pada dombanya (umatnya) atau kunjungan Paus pada umatnya.
Kehadiran pastor pada umatnya tentu yang pertama-tama adalah untuk menyapa, memberikan kebahagiaan, meneguhkan iman, dan memperkuat semangat merasul serta melayani.
Kedua, Paus adalah Kepala Negara Takhta Suci. Maka, sebagaimana kunjungan seorang kepala negara ke sebuah negara, tujuannya untuk meningkatkan dan mengokokohkan hubungan kedua negara.
"Dari dua hal tersebut maka kita katakan kunjungan Paus ke Indonesia memiliki arti penting tidak hanya bagi umat Katolik di Indonesia. Melainkan juga bagi bangsa Indonesia yang multi-agama," jelas Dubes Trias dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com dari KBRI Takhta Suci pada Sabtu (13/4/2024).
Dengan demikian, ucap dia, kunjungan Paus Fransiskus juga penting bagi seluruh umat beragama.
"Kunjungan ini diharapkan akan memperkuat pesan toleransi, persatuan, dan perdamaian dunia," terangnya.
Dubes Trias menyampaikan, selama ini, Paus Fransiskus selalu memerjuangkan semangat persaudaraan, perdamaian, toleransi, serta menjaga kerukunan antar-umat beragama di dunia.
Lewat Dokumen Abu Dhabi (The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together) yang diteken pada 4 Februari 2019 oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar al Ashar, Mesir, Ahmad al-Tayyib di Abu Dhabi, misalnya.
Kedua pemimpin agama itu mengajak seluruh umat beragama untuk membangun dan memelihara persaudaraan dan perdamaian.
Dokumen Abu Dhabi ini menjadi peta jalan yang sungguh berharga untuk membangun perdamaian dan menciptakan hidup harmonis di antara umat beragama.
Selain itu, dokumen berisi beberapa pedoman hidup bersaudara yang harus disebarluaskan ke seluruh dunia. Sementara itu, lewat ensiklik "Fratelli Tutti" yang artinya "kita semua adalah saudara", Paus mengingatkan semua orang bersaudara.
Ensiklik ini bertujuan untuk mendorong keinginan akan persaudaraan dan persahabatan sosial. Pandemi Covid-19 menjadi latar belakang ensiklik tersebut tersusun.
Kedaruratan kesehatan global telah membantu menunjukkan bahwa “tak seorang pun bisa menghadapi hidup sendirian” dan bahwa waktunya sungguh-sungguh telah tiba akan “mimpi sebagai satu keluarga umat manusia” di mana semua orang adalah “saudara dan saudari semua”.
Kisah Keberuntungan Emilio Dicium Paus Fransiskus, Doanya Terjawab |
![]() |
---|
Paus Fransiskus Menuju Patung Maria Bunda Segala Suku Lalu Berdoa, Begini Cerita di Balik Itu |
![]() |
---|
Isi Homili Paus Fransiskus Saat Misa Agung 5 September 2024 di GBK: Dengar dan Hidupi Sabda Yesus |
![]() |
---|
Teks Doa Tobat Katolik Saya Mengaku yang Dibacakan saat Misa Bapa Paus di GBK |
![]() |
---|
Jejak Kesederhanaan Paus Fransiskus, Enggan Pakai Kalung Salib Emas Penuh Permata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.