Ular Kobra Sepanjang 1,7 Meter di Cawas Klaten Dievakuasi Warga

Ular kobra sepanjang 1,7 meter itu berhasil ditangkap sebelum memangsa ayam milik warga setempat. 

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Relawan RCTD Desa Baran, Mardiyono, saat mengevakuasi ular kobra sepanjang 1,7 meter yang hendak memangsa ternak ayam milik warga Desa Baran, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (31/5/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Seekor ular kobra berhasil dievakuasi oleh relawan Reaksi Cepat Tanggap Darurat (RCTD) di Desa Baran, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Ular kobra sepanjang 1,7 meter itu berhasil ditangkap sebelum memangsa ayam milik warga setempat. 

Relawan RCTD Desa Baran, Mardiyono, mengatakan peristiwa penangkapan ular kobra itu terjadi pada Kamis (30/5/2024).

Dia bercerita, sekitar pukul 22.30 WIB dirinya mendapatkan informasi dari warga bahwa ada ular kobra besar di Desa Baran.

Ular bernama latin Naja sputatrix itu diduga hendak memangsa ayam milik warga setempat. 

"Awalnya, warga mendengar suara berisik ayam dari kandang. Dicek ternyata ada ular kobra lumayan besar sedang mengincar ternak. Warga itupun segera menghubungi saya karena dua hari sebelumnya, ada ayam mati disembur ular kobra," ucap Mardiyono kepada awak media, Jumat (31/5/2024). 

Baca juga: Ribuan Orang Banjiri Alun-alun Klaten, Berselawat Bersama Habib Ali Zainal Abidin Assegaf

Dia melanjutkan saat sampai di TKP, ular kobra betina itu sempat hilang dan sembunyi di tumpukan batu dekat kandang ayam.

Mardiyono pun lantas membongkar tumpukan batu dan lubang-lubang tanah hingga berhasil mengevakuasi ular kobra dalam keadaan hidup. 

"Evakuasinya cukup lama sekitar 30 menit. Ularnya cukup besar dan saya masukkan ke dalam botol galon air mineral, itu sempat ga muat saat dimasukkan," jelas dia.

Mardiyono menuturkan, saat ini ular berbisa itu masih dia amankan.

Rencananya ular kobra itu akan diserahkan ke komunitas pencinta reptil atau dilepaskan ke alam liar, dengan catatan lokasinya jauh dari pemukiman warga. 

Menurut dia, ular masuk ke kawasan pemukiman warga karena sedang mencari mangsa.

Sebab, saat ini masuk musim ular betina menetaskan telur.

Mardiyono menilai perubahan cuaca panas ketika siang hari bisa memicu fenomena tersebut. 

"Kalau biasanya ular kobra keluar dari sarang habis waktu Maghrib. Untuk mengantisipasi ular masuk ke rumah warga, maka lubang-lubang pembuangan atau selokan diberi ram. Atau diberi pewangi seperti kapur barus. Karena kalau ada wangi-wangian, ular kobra tidak mau mendekat," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved