UPDATE Terbaru Korban Banjir Bandang di Sumbar, BNPB: 40 Orang Tewas, 9 Hilang
Jumlah korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang wilayah Sumatera Barat terus bertambah
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang wilayah Sumatera Barat pada Sabtu (11/5/2025) hingga Minggu (12/5/2024) terus bertambah.
Hingga Minggu (12/5/2024) kemarin, total ada 40 warga yang ditemukan tewas.
Sementara 9 warga lainnya masih dilaporkan hilang.
Hingga kini, tim gabungan dari BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih terus mencari korban yang dilaporkan hilang.
Proses evakuasi warga terdampak banjir bandang juga sudah dilakukan.
Dikutip dari Kompas.com, dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu malam, korban tewas akibat bencana alam yang menerjang Sumbar tersebar di beberapa kabupaten.
Untuk Kabupaten Agam, data terakhir tercatat ada 19 orang tewas.
Kemudian 2 warga dilaporan hilang dan 19 lainnya luka-luka.
“Selain jumlah korban jiwa yang bertambah, korban hilang terdata sebanyak 2 jiwa, sementara 19 orang mengalami luka-luka,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (12/5/2024).
Lalu wilayah Kota Padang, ada 8 warga yang ditemukan tewas akibat banjir bandang.
Kemudian Kabupaten Tanah Datar, tercatat ada 13 korban jiwa.
Lalu 7 orang dilaporkan hilang dan 12 luka-luka.
“Berdasarkan pembaharuan data yang diterima BNPB, tujuh orang dilaporkan hilang dan 12 orang luka-luka di Tanah Datar,” kata Abdul Muhari.
Baca juga: Kronologi Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar versi BPBD, Belasan Warga Meninggal Dunia
Proses pencarian korban banjir bandang yang dipicu hujan lebat di kawasan Gunung Marapi ini akan dilanjutkan pada hari ini.
Pencarian melibatkan tim SAR gabungan dari berbagai unsur.
Jumlah korban diperkirakan masih bisa bertambah karena sejumlah warga dilaporkan masih hilang.
Ratusan Warga Mengungsi
Sementara itu, selain menewaskan puluhan orang dan merusak infrastruktur, banjir bandang yang menerjang Sumbar juga memaksa ratusan warga mengungsi.
Di Kabupaten Agam, sebanyak 159 orang dievakuasi ke posko pengungsian.
Rinciannya, sebanyak 60 orang dievakuasi ke posko pengungsian yang ada di gedung SMPN 1 Koto Tuo.
Lalu 74 orang lainnya dievakuasi ke posko pengungsian yang ada di gedung SDN 08 Kubang Putiah Duo Koto Panjang.
Sedangkan 25 korban lainnya mengungsi ke sejumlah rumah warga. Untuk di wilayah Tanah Datar, kata Abdul, terdapat lebih dari 84 keluarga yang terdampak banjir bandang.
“Hingga saat ini disamping melakukan upaya penanganan darurat, BPBD setempat juga masih terus melakukan pemutakhiran data dampak dari banjir dan tanah longsor tersebut,” kata Abdul Muhari.
Adapun banjir bandang ini mengakibatkan 193 rumah warga di Kabupaten Agam mengalami kerusakan.
Sementara itu, di Tanah Datar, dilaporkan ada 84 rumah yang rusak ringan hingga berat.
Kerusakan juga terjadi di sejumlah sarana prasarana, yakni jembatan hingga rumah ibadah.
Kondisi lalu lintas dari Kabupaten Tanah Datar menuju Padang dan Solok juga dilaporkan lumpuh total.
“Tim Basarnas, TNI, Polri dan unsur terkait lainya masih terus berupaya melakukan penanganan darurat, pendataan serta pertolongan untuk warga terdampak,” kata Abdul.
Hujan picu luapan sungai
Kabupaten Agam dan Tanah Datar, serta Kota Padang Panjang menjadi wilayah paling terdampak banjir bandang dan tanah longsor pada Sabtu dan Minggu kemarin.
Melansir Kompas.id, bencana tersebut dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur sejumlah wilayah tersebut.
Akibatnya, terjadi luapan aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi.
Di Kabupaten Agam, kata Abdul Muhari, banjir bandang terjadi setelah hujan lebat melanda tiga kecamatan, yakni Canduang, Sungai Pua, dan IV Koto.
Berdasarkan hasil pantauan foto udara BPBD Tanah Datar menunjukkan, banjir bandang wilayah ini disebabkan oleh luapan Sungai Malana yang berhulu di Gunung Marapi.
“Peristiwa banjir ini dipicu intensitas curah hujan yang tinggi,” kata Abdul Muhari.
BNPB pun mengimbau warga Kabupaten Tanah Datar di sekitar bantaran sungai yang berhulu di Gunung Marapi, agar selalu waspada dengan risiko bencana susulan. (*)
Gunung Marapi di Sumbar Kembali Erupsi |
![]() |
---|
Batuan Besar Material Gunung Marapi Akan Diledakkan |
![]() |
---|
14 Warga Agam dan Tanah Datar Dilaporkan Masih Hilang, Tim SAR Fokuskan Pencarian di 9 Sektor |
![]() |
---|
Data Terkini Korban Banjir Sumatera Barat, 67 Tewas, 20 Dilaporkan Hilang |
![]() |
---|
Update Terbaru Data Korban Tewas Banjir Bandang Sumbar, Terbanyak dari Kabupaten Tanah Datar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.