Teras Malioboro Gelar Syawalan, Paniradya DIY Sebut Danais Bisa Jadi Modal dan Motivasi Pedagang

Agenda syawalan ini diprakarsai para pemilik tenant sejak 2021 sebagai bentuk syukur relokasi pedagang kaki lima yang pindah lapak.

|
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja.com/Miftahul Huda
Suasana Teras Malioboro 1 di kawasan Malioboro, Kamis (29/2/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Momen bulan syawal 1445 Hijriah kemarin dimanfaatkan para pemilik tenant Teras Malioboro untuk menjalin silaturahmi antar pedagang.

Tujuannya untuk memotivasi para pedagang guna meningkatkan kualitas produk UMKM yang dijual ke wisatawan.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, mengatakan pemerintah melalui Dinas Koperasi dan UKM DIY serta UPT Balai Layanan Usaha Terpadu (Teras Malioboro) berharap Syawalan selain sebagai satu kewajiban umat muslim juga menjadi budaya sosial sebagai salah satu wadah penyambung silaturahmi.

"Serta sebagai pengembangan pribadi para tenant dan pengelola juga pemerintah sehingga mempererat sinergi yang terjadi dalam pengembangan perekonomian dan daerah," katanya, Senin (13/5/2024).

Baca juga: Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Malioboro Mulai Diserbu Wisatawan

Agenda syawalan ini diprakarsai para pemilik tenant sejak 2021 sebagai bentuk syukur relokasi pedagang kaki lima yang pindah lapak.

Dengan dukungan dari Pemerintah DIY lewat Dinas Koperasi UKM DIY, kegiatan ini diharapkan dapat terus menjadi ruang sosial antar tenant Teras Malioboro serta komunitas terkait demi mengembangkan sekaligus memberdayakan berbagai produk tenant Teras Malioboro.

"Tahun ini syawalan Teras Malioboro dilaksanakan beberapa hari lalu. Temanya Menabur Syukur, Menuai Berkah. Dihadiri 500 tamu undangan," terang Siwi.

Paniradya Pati Kaistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, turut mengapresiasi kegiatan rutin tahunan para pedagang di Teras Malioboro 1.

Ia mengatakan dana keistimewaan DIY diharapkan mampu menjadi modal dan motivasi bagi seluruh kegiatan penunjang ekonomi DIY.

"Termasuk di dalamnya mencapai pada ekonomi level mikro dimana Dana Keistimewaan melalui Dinas Koperasi dan UKM DIY, khususnya Teras Malioboro meningkatkan kualitas dan kuantitas Tenant Malioboro menjadi berkembang," jelasnya.

Berkembangnya tentu saja, menurut Aris tidak hanya pada modal dan aset namun pada mindset bisnis yang siap go internasional mendukung nilai jual pariwisata kawasan Malioboro sebagai warisan budaya dunia yang diakui secara internasional.

"Sehingga setiap kesempatan adanya pemberdayaan, pelatihan dan motivasi-motivasi positif seperti ini menjadi bagian dukungan pemerintah yang wajib dilaksanakan," ungkapnya.

Baca juga: Dekat Malioboro, Layanan Shower and Locker KAI Wisata Digandrungi Pelancong

Kegiatan ini turut dihadiri ustadz H Agus Ali Fauzi, PGD. Pall. Med.(ECU), ahli paliatif RSUD Dr Soetomo, sebagai penceramah dan motivator kesehatan pada sesi pengajian. 

Tak hanya pengajian, syawalan ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan nasyid yang dilantunkan Deni Aden, salah satu nasyid senior dari Yogyakarta. 

Ada pula berbagai doorprize menarik yang dibagikan melalui game-game seru di sela-sela acara. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved