Berita Internasional

MOMEN Dubes Israel Ngamuk soal Palestina Jadi Anggota, Hancurkan Kertas Piagam PBB di Mesin Mini

Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan menyampaikan pidato dengan nada tinggi di sesi khusus Sidang Majelis Umum PBB. Ia menghancurkan Piagam PBB

|
UN Photo/Manuel Elias
Duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan menghancurkan Piagam PBB dengan mesin penghancur kertas mini sebelum Sidang Majelis Umum PBB mengambil suara terkait keanggotaan Palestina di PBB, Jumat (10/5/2024) di Markas PBB di New York, Amerika Serikat 

TRIBUNJOGJA.COM - Duta besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Gilad Erdan, menyampaikan pidato dengan nada yang tinggi di sesi khusus Sidang Majelis Umum PBB, Jumat (10/5/2024) waktu setempat di Markas Besar PBB, New York.

Dalam kesempatan tersebut, negara yang masuk sebagai anggota PBB diminta suara guna menekan Dewan Keamanan PBB agar memberikan keanggotaan penuh Palestina.

“Hari ini akan menjadi hari yang buruk. PBB, sebuah organisasi yang didirikan setelah pembunuhan sistematis terhadap 6 juta orang Yahudi, tidak menyembunyikan piagam pendiriannya dan terus memajukan rezim genosida lainnya yang mengancam keberadaan orang-orang Yahudi,” ujar Gilad Erdan di depan anggota PBB.

Ia pun menghela napas panjang setelah menyampaikan pendapatnya dengan nada tinggi.

“Aku akan kasih kaca ke kalian. Ini adalah kaca kalian,” tambahnya sembari mengambil mesin penghancur kertas mini yang ia bawa ke podium.

“Ini adalah cermin Anda sehingga Anda dapat melihat dengan tepat apa yang Anda lakukan terhadap Piagam PBB dengan pemungutan suara yang destruktif ini,” jelas dia.

Gilad Erdan pun memasukkan Piagam PBB ke mesin penghancur kertas mini tersebut.

“Kalian mencabik-cabik Piagam PBB dengan tangan kalian sendiri,” kata dia di tengah-tengah suara mesin penghancur kertas mini.

“Kalian memalukan,” ucap Gilad Erdan menutup pidatonya.

Baca juga: Indonesia dan 142 Negara Lain Setuju Palestina Jadi Anggota PBB, Ini Fakta-fakta Lengkapnya

Setelah itu, anggota PBB pun diminta untuk memberikan suara terkait keanggotaan penuh Palestina.

Indonesia dan 142 negara lain dari 193 negara setuju untuk menjadikan Palestina sebagai anggota PBB.

Namun, ada sembilan negara tidak setuju, diantaranya Amerika Serikat dan Israel dan 25 negara abstain.

Resolusi tersebut tidak otomatis menjadikan Palestina sebagai negara anggota PBB karena memang harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Keamanan PBB.

Akan tetapi, adanya hasil dari majelis ini, bisa menjadi rekomendasi ke Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali masalah tersebut dengan baik.

Sebelumnya, pada 18 April 2024, Amerika Serikat sempat mem-veto draf resolusi Palestina menjadi anggota PBB.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved