Berita Kota Yogya Hari Ini

Ini Strategi Legislatif dan Eksekutif Kota Yogyakarta untuk Menarik Investor Masuk

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogya, Tri Karyadi Riyanto, mengatakan, selama ini investasi selalu dinarasikan sebagai pembangunan

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM
Diskusi Obrolan Tugu Jogja yang membahas soal investasi dan pemberdayaan ekonomi lokal, Jumat (10/5/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Berbagai upaya untuk menarik investor ke Kota Yogyakarta terus dilakukan Pemkot maupun jajaran DPRD.

Keterbatasan Sumber Daya Alam (SDA) pun coba diantisipasi dengan menonjolkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki.

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogya, Tri Karyadi Riyanto, mengatakan, selama ini investasi selalu dinarasikan sebagai pembangunan fisik, seperti pabrik atau hotel.

Namun, masalahnya, dengan kondisi Kota Yogyakarta yang miskin sumber daya alam, jenis investasi semacam itu sulit direalisasikan.

"Tapi kita kaya sumber daya manusia. Maka, kalau bicara potensi lokal, kita tidak bisa melupakan industri kecil menengah dan UMKM, yang jumlahnya 10 ribu lebih," katanya, di sela agenda 'Obrolan Tugu Jogja', Jumat (10/5/2024).

Baca juga: Gagal Beraksi, Dua Begal di Gunungkidul Terancam Bui 10 Tahun

Dijelaskan, Kota Yogyakarta memiliki perajin batik dalam jumlah yang melimpah dan siap menjalin sinergi dengan para investor dari luar daerah sekalipun.

Mereka bisa memanfaatkan para pelaku dari Kota Yogyakarta untuk memproduksi batik yang lantas dijadikan komoditas perdagangan.

"Jadi, SDM ini konsisten kita kelola. Kita tingkatkan kapasitasnya melalui pendampingan dan pelatihan. Dari Komisi B terjalin sinergitas luar biasa, terkait dukungan anggaran," ungkapnya.

Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Susanto Dwi Antoro, menambahkan, pertumbuban ekonomi DIY menyentuh 12,8 persen dan tertinggi di Jawa pada triwulan pertama 2024.

Fakta tersebut menunjukkan aktivitas investasi di Kota Yogyakarta tetap berjalan dengan segala macam keterbatasannya.

"Pendampingan yang dilakukan Pemkot Yogya sudah sangat gencar, agar kegiatan ekonomi berjalan. Kini banyak investor lokal yang ambil bagian dalam pembamgunan kotanya sendiri," ujarnya.

Namun, politikus PDI Perjuangan itu memberikan catatan untuk eksekutif, terkait prosedur perizinan yang harus konsisten dipermudah.

Pasalnya, sekali saja Pemkot mempersulit investor, dengan skema yang bertele-tele, maka kedepannya Kota Yogya tidak akan dilirik lagi.

"Selain jadi kota layak huni, Yogya juga harus jadi kota layak investasi. Pertumbuhan ekonomi kita 60-70 persen berkat UMKM," cetusnya.

Sementara, Anggota Komisi B DPRD Kota Yogya, Rini Hapsari, menuturkan, Kota Yogyakarta kini sudah punya Pusat Desain Industri Nasional (PDIN).

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved