DPRD Kulon Progo Studi Banding ke Pemkot Madiun Jawa Timur, Pelajari Inovasi Program Pembangunan
Ketua DPRD Kulon Progo, Akhid Nuryati mengatakan pihaknya ingin mempelajari bagaimana inovasi yang dilakukan Pemkot Madiun lewat berbagai program
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kulon Progo melakukan studi banding ke Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur.
Kunjungan dilakukan pada Selasa (07/05/2024) pagi.
Ketua DPRD Kulon Progo, Akhid Nuryati mengatakan pihaknya ingin mempelajari bagaimana inovasi yang dilakukan Pemkot Madiun lewat berbagai program pembangunannya.
"Terutama terkait inovasi di bidang infrastruktur, pariwisata, UMKM, hingga tata ruang yang berpengaruh pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," kata Akhid.
Pihaknya memilih Kota Madiun sebagai lokasi studi banding lantaran wilayah ini dinilai mengalami perkembangan yang luar biasa.
Perkembangan pembangunan itu pun memberikan manfaat bagi masyarakatnya.
Selain itu, Akhid menilai secara PAD kondisi antara Kota Madiun dan Kulon Progo tidak terlalu jauh.
Namun pemanfaatannya menjadi berbeda karena jumlah penduduk Kulon Progo lebih banyak.
"Penduduk Kulon Progo sekitar 447 ribu jiwa, sekitar 2 kali lipat Madiun, sehingga kondisi tanggungannya juga berbeda," jelasnya.
Akhid pun memboyong seluruh ketua komisi untuk mengikuti kegiatan studi banding.
Begitu juga dengan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo.
Ia berharap ada oleh-oleh berupa ilmu yang didapat dari kunjungan tersebut.
Terutama dalam menyiapkan perencanaan program-program pembangunan untuk Kulon Progo ke depan.
"Setidaknya dari studi banding ini bisa menjadi bekal dalam pembahasan rencana pembangunan Kulon Progo baik jangka panjang maupun jangka menengah," jelas Akhid.
Asisten Administrasi Pembangunan dan Umum Pemkot Madiun, Ahsan Sri Hasto merespon positif kunjungan studi banding dari DPRD Kulon Progo. Ia pun memamerkan sejumlah inovasi yang sudah dilakukan.
Menurutnya, Kota Madiun menjadi salah satu daerah otonom yang mendapat perhatian khusus oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Sebab kota ini menjadi pintu masuk ke Jawa Timur dari arah barat.
"Secara kultur masyarakat, kami juga memiliki kemiripan dengan kultur di Solo, Sragen, bahkan DIY," kata Ahsan.(*)
Ketua DPRD Kulon Progo soal Revisi Perda KTR: Perlu Pikirkan Potensi Keuangan Daerah |
![]() |
---|
DPRD Kulon Progo Pertanyakan Keputusan Penghentian Aktivitas PT SAK Oleh Bupati |
![]() |
---|
Warga Kalibawang Mengadu ke DPRD Kulon Progo, Khawatirkan Dampak Aktivitas Pengerukan Tanah |
![]() |
---|
Pendidik PAUD se-KulonProgo Tuntut Kesetaraan Status dalam UU Sisdiknas, dari Non Formal Jadi Formal |
![]() |
---|
Bupati dan DPRD Kulon Progo Sepakati RPJMD 2025-2029, Siap Disahkan Jadi Perda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.