Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Kembali Digelar, Targetkan Transaksi hingga Rp2,5 Miliar

Jogja Fashion Week 2024 bakal kembali digelar di Jogja Expo Center pada 22-25 Agustus 2024 mendatang.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Christi Mahatma
Peluncuran Jogja Fashion Week sekaligus konferensi pers di Hotel Royal Ambarrukmo, Kamis (02/05/2024) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jogja Fashion Week 2024 bakal kembali digelar di Jogja Expo Center pada 22-25 Agustus 2024 mendatang.

Bertajuk Fusion Fashion, sebanyak 64 fashion designer DIY dan 48 desainer nasional bakal ikut berpartisipasi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Syam Arjayanti mengatakan tema Fusion Fashion sengaja diambil sebagai perpaduan integritas budaya, kreativitas, harmoni visual, dan sentuhan modern. 

Selain fashion show, Jogja Fashion Week juga akan menghadirkan fashion exhibition, seminar, fashion competition, model excellence award hingga business matching.

“Untuk transaksi bisnis, kami targetkan Rp2,5 miliar. Dari tahun ke tahun trennya memang selalu naik, tahun lalu sekitar Rp1 miliar, itu yang tercatat saat event saja. Tetapi kan kami mendorong keberlanjutannya, setelah event yang order lagi, ada yang ditindaklanjuti dengan kerja sama ada kolaborasi, dan lainnya. Keberlanjutan ini yang perlu terus didorong,” katanya, Kamis (02/05/2024).

Syam menerangkan gelaran Jogja Fashion Week saat ini mulai sedikit bergeser.

Baca juga: Fashion Muslim Modern dari Fadkhera: Solusi Tampil Trendy dalam Keseharian dan Ibadah

Sebelumnya, Jogja Fesyen Week masih berfokus pada batik.

Namun mulai tahun 2023 kemarin, Jogja Fashion Week lebih memadukan budaya, hingga kerajinan, dan lebih menonjolkan ke fashion yang ready to wear atau siap pakai.

“Tahun ini seleksi kami lebih ketat lagi. Tahun kemarin masih lokal, nah tahun ini sudah mulai merambah nasional. Kami menghadirkan designer nasional. Kami undang buyer nasional juga. Dan harapannya ke depan bisa go internasional,” terangnya.

Berkaca dari tahun lalu, pemasaran Jogja Fashion Week tidak hanya secara luring saat penyelenggaraan event saja, tetapi juga melalui daring bersama diaspora di beberapa negara.

“Dan ternyata ditanggapi secara positif, produk kita tidak kalah dengan luar negeri. Peluangnya besar, tergantung komitmen kita bersama agar bisa go internasional. Ini harus didukung oleh pihak-pihak terkait, meskipun memang masih banyak PR yang harus kita benahi,” lanjutnya.

Mewakili fashion designer, Taruna K. Kusmayadi menambahkan selain produk tekstil yang hebat, DIY memiliki potensi kerajinan yang luar biasa untuk mendukung fesyen, seperti sepatu, tas, topi, dan lain-lain.

Menurut dia, Jogja Fashion Week juga perlu memberikan wadah bagi potensi kerajinan di DIY.

“Supaya Jogja Fashion Week ini bisa go internasional, tentu harus melibatkan designer, agen, buyer internasional. Yang menjadi PR adalah, tidak semua buyer itu mau datang kalau di luar kalender fesyen dunia. Tentu ini perlu menjadi perhatian, supaya Jogja Fashion Week ini bisa go internasional,” imbuhnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved