Update Berita Gunung Merapi

Update Gunung Merapi 28 Maret 2024: Tercatat 1 Kali Guguran Lava ke Barat Daya

Gunung Merapi mengalami 1 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter, selama masa pengamatan Kamis (28/3/2024).

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/Setya Krisna Sumargo
Sejumlah pengunjung di antaranya warga Prancis dan Yordania menyaksikan Gunung Merapi dari Gardu Pandang Kaliurang, Pakem, Sleman, Kamis (24/1/2024) siang. Mereka beruntung bisa menyaksikan tubuh hingga puncak gunung Merapi saat terbuka dalam waktu beberapa menit siang itu. 

TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi (2968 mdpl) mengalami 1 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter, selama masa pengamatan Kamis (28/3/2024), pukul 00.00-06.00 WIB. 

Di samping itu, dalam periode pengamatan yang sama, tercatat pula 26 kali gempa guguran (Amplitudo: 3-32 mm, Durasi: 55.6-234.84 detik)

Sampai sejauh ini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) masih menetapkan Level III (Siaga) untuk gunung berapi aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.

Adapun cuaca Gunung Merapi pagi ini cenderung cerah berawan, cerah dan mendung, dengan angin yang dominan bertiup tenang ke arah barat.

Baca juga: UPDATE Terkini Gunung Merapi: Luncurkan Guguran Lava 3 Kali Selama 6 Jam Terakhir

Sementara, suhu udara berada di kisaran 15-19 °C, kelembaban udara 59-95 persen dan tekanan udara 768-918 mmHg. 

Lebih lanjut, BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi , serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved