Berita Bisnis Terkini
Pengembangan Infrastruktur Digital dan Penguatan Kemitraan Jadi Kunci Terwujudnya Ekonomi Digital
Transformasi digital mengharuskan pelaku usaha khususnya UMKM untuk beradaptasi.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Untuk mewujudkan ekonomi digital diperlukan suatu ekosistem digital yang kuat. Pengembangan infrastruktur digital menjadi hal yang juga diperlukan.
Kepala Dinas Koperasi UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengungkapkan transformasi digital mengharuskan pelaku usaha khususnya UMKM untuk beradaptasi.
Menurut dia, kecepatan UMKM di DIY untuk beradaptasi sudah baik, daya juang bahkan daya saing UMKM juga luar biasa.
"Sekarang yang dibutuhkan itu daya saling, saling mengisi, kolaborasi pentahelix semua stakeholder. Kalau bicara sarana digital, kami kolaborasi dengan Kominfo supaya menyiapkan free wifi. Kalau hanya didorong untuk melakukan digitalisasi, tetapi tidak ada sarana nya, kan tidak jalan. Pelaku usaha kan tidak hanya diperkotaan, tetapi ada yang di Gunungkidul, Kulon Progo," katanya dalam Rembug SiBakul, Rabu (20/03/2024).
Pemahaman proses bisnis atau bussiness plan juga perlu ditekankan pada pelaku UMKM .
Untuk itu, pihaknya terus memberikan pendampingan dan fasilitasi menyasar pelaku UMKM, melalui SiBakul.
Ada beberapa aspek yang menjadi perhatian Dinkop UKM DIY, mulai dari kelembagaan, manajemen bisnis, hingga manajemen keuangan.
Dari sisi manajemen keuangan, Siwi melihat masih ada pelaku UMKM yang belum memisahkan uang bisnis dengan keuangan pribadi.
Baca juga: UMKM DIY Didorong Melek Digital agar Bisa Tembus Pasar Ekspor
Masih ada pula pelaku UMKM yang belum mengakses produk perbankan.
Agar UMKM naik kelas, tentu diperlukan kolaborasi berbagai pihak, salah satunya lembaga keuangan.
"Ada yang butuh modal, tetapi modalnya untuk apa? Kadang tidak tahu. Sehingga kami memberikan pendamping. Di situlah kami butuh peran lembaga keuangan. Makanya kami dengan bank BPD DIY melakukan pendampingan dan pembinaan, salah satunya mempunyai QRIS," terangnya.
"Jangan sampai UMKM sudah cashless, tetapi harus ambil uang (tunai) untuk belanja, kulakan karena tempat kulakannya belum bisa cashless. Ini kami kembangkan secara bertahap, supaya ekosistem digital bisa terbentuk. Karena saat ini bukan lagi keinginan, tetapi kebutuhan," sambungnya.
Pemanfaatan teknologi bukan semata-mata untuk mendorong transaksi digital.
Tetapi juga untuk edukasi, terutama dalam hal pencatatan keuangan.
Jelang Natal, Perajin Patung Rohani di Bantul Banjir Pesanan |
![]() |
---|
KAI Daop 6 Yogyakarta Siap Dukung Program Angkutan Motor Gratis Periode Natal 2024 |
![]() |
---|
Transaksi Pembayaran Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Sambut Libur Akhir Tahun, YIA Kulon Progo Akan Turunkan Tarif PJP2U dan PJ4U hingga 50 Persen |
![]() |
---|
Truk Mogok di Perlintasan Kereta Wilayah Purwokerto, Sejumlah KA Alami Kelambatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.