Gelar Pelatihan Manajemen Usaha dan Keuangan, Pemkab Wonosobo Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas
Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar mengatakan, UMKM memiliki peran dan kedudukan yang strategis dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
TRIBUNJOGJA.COM - Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar mengatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki peran dan kedudukan yang strategis dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Keberadaan UMKM mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan.
Untuk itu, keberadaan UMKM harus diberdayaan dan kembangkan sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dan daerah.
Hal itu disampaikannya saat membuka Pelatihan Manajemen Usaha dan Keuangan Bagi UMKM, di Hotel Dafam, Selasa (5/3/2024).
Menurut Wabub, dalam mengembangkan UMKM, diperlukan pelatihan pengelolaan bisnis, termasuk di dalamnya produksi dan pembukuan keuangan.
“Kurangnya perhatian pelaku usaha terhadap hal krusial dalam keuangan menjadi permasalahan yang banyak ditemukan, sehingga pemasukan dan pengeluaran keuangan tidak tercatat dengan jelas dan rapi. Selaras dengan itu, para pelaku usaha sudah sepatutnya memberikan perhatian yang lebih intensif terhadap pengelolaan keuangan, sebab strategi pengembangan bisnis kedepan dapat ditentukan berdasarkan pembukuan yang disusun,“ jelas Albar.
Melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemkab Wonosobo ini, Albar berharap bisa memberikan tambahan wawasan bagi para pelaku UMKM.
Baca juga: Bupati Afif Nurhidayat Ajak Masyarakat Berpartisipasi Aktif di Bulan Dana PMI 2024
Sehingga, harapannya pengelolaan usaha bisa dilakukan secara sistematis dan profesional.
Muaranya, mampu memperkuat multiplier effect terhadap perekonomian daerah.
“Pada tahun 2023 UMKM di Wonosobo berjumlah 31.881 unit yang menyerap 108.049 tenaga kerja, dan memberikan kontribusi sebesar 2,7 triliun rupiah terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),” papar Wabup.
Menurutnya, pelatihan ini sebagai pijakan bagi UMKM, untuk mengembangkan usaha dan membawa berbagai implikasi positif terhadap perekonomian daerah, sehingga berdampak terhadap turunnya angka pengangguran dan angka kemiskinan di Wonosobo.
Selain itu, kedepan UMKM Wonosobo dengan berbagai produk unggulannya, dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung kejayaan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Wonosobo.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM Wonosobo, Kristiyanto menjelaskan, pengelolaan Manajemen Usaha sangat dibutuhkan dalam setiap konteks internal suatu perusahaan atau pelaku usaha agar memiliki arah dalam menjalankan usahanya secara terukur dan terkontrol.
Penting bagi pelaku Usaha untuk lebih memahami dan mengerti akan pentingnya manajeman usaha demi keberlangsungan dan kemajuan para pelaku UKM di Kabupaten Wonosobo.
“Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan hingga tanggal 7 Maret 2024 diikuti oleh 45 Pelaku UMKM se-Kabupaten Wonosobo, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pelaku usaha mikro dalam melakukan pembukuan terhadap tata kelola keuangan. Juga memberikan pemahaman tentang manfaat pembukuan secara praktis setiap transaksi keuangan. Melakukan pemisahan entitas usaha dan pribadi sehingga mendapat laporan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan,”ungkapnya.
Gebyar Keistimewaan di Gunungkidul Jadi Ruang Pemberdayaan Ekonomi Lokal UMKM |
![]() |
---|
Produk UMKM Lokal Hingga Baju Daur Ulang Sampah Ditampilkan dalam Sanden Fair 2025 di Bantul |
![]() |
---|
Dukung Pertumbuhan Ekonomi Lokal, KAI Bandara Beri Pelatihan Digitalisasi Produk UMKM |
![]() |
---|
UMK Academy Dorong UMKM Yogyakarta Naik Kelas |
![]() |
---|
Diskusi Sister Village Indonesia–Jepang Akan Bahas Kolaborasi UMKM dan Ekonomi Kreatif |
![]() |
---|