TPA Piyungan Ditutup April 2024, Kota Yogya, Bantul dan Sleman Komitmen Kelola Sampah secara Mandiri
Pengelolaan sampah nantinya harus dilakukan secara mandiri oleh masing-masing Kabupaten/Kota di wilayah DIY.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA -Peletakan batu pertama pembuatan pagar dan penanaman vegetasi di zona pasif menandai penutupan permanen TPA Piyungan oleh Pemda DIY, mulai April 2024 mendatang.
Kebijakan tersebut telah ditetapkan oleh Pemda DIY dalam Surat Gubernur Nomor 658/11898 tanggal 19 Oktober 2023, yang mengharuskan pengelolaan sampah dilakukan secara mandiri oleh masing-masing Kabupaten/Kota di wilayah DIY.
Terkait hal tersebut, Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, mengatakan bahwa Pemkot Yogyakarta sudah menyiapkan beberapa peta jalan desentralisasi pengelolaan sampah.
Pihaknya menyebut dengan potensi timbunan sampah yang mencapai 300 ton per hari, Pemkot Yogyakarta mampu mengelola hampir 50 persennya lewat bank sampah yang berjumlah 666 di seluruh kelurahan di Kota Yogyakarta.
Sisanya akan dikelola di tingkat hilir dilakukan pembangunan sejumlah tempat pengelolaan sampah di Nitikan dan Karangmiri, yang rencananya akan selesai pada April mendatang.
Selain itu, Pemkot Yogyakarta juga bekerja sama dengan Pemda DIY untuk menggunakan sebagian lahan di area TPA Piyungan guna membuat tempat pengolahan sampah.
Di lokasi tersebut, nantinya sampah dari Kota Yogyakarta akan diolah menjadi RDF atau bahan bakar alternatif pengganti batubara.
Sementara Sekda Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja, menyampaikan Pemkab Bantul akan berkomitmen mengelola potensi timbunan sampah yang mencapai 95 ton per hari melalui dua TPS 3R di Kecamatan Banguntapan dan Argodadi yang berkapasitas 40 ton ditargetkan beroperasi pada September nanti.
"Kemudian juga masih ada TPS 3R di Desa Guwosari dan Karangtengah yang berkapasitas 2 ton," ujarnya.
Pihaknya juga mengatakan akan memaksimalkan pengelolaan sampah mandiri dengan membangun TPS berkapasitas 40 ton di Bawuran, Pleret yang ditargetkan beroperasi tahun depan.
Sedangkan Pemkab Sleman, memastikan pengelolaan 576 ton sampah per hari yang akan melibatkan 34 TPS 3R, termasuk 4 TPS penerima bantuan operasional sehingga mampu mengelola 40 ton sampah per hari.
Selain itu, tahun ini Pemkab Sleman menargetkan pembangunan TPS di Sleman tengah dan barat yang akan beroperasi dengan total kapasitas 88 ton per hari. (*)
Proyek Jalan Nasional Terhenti, Warga Terdampak JJLS di Kulon Progo Desak Kepastian Kompensasi |
![]() |
---|
TMMD Tahap III 2025 Kota Yogya Rombak 10 Rumah Tidak Layak Huni di Mantrijeron |
![]() |
---|
Transisi Pengelolaan Sampah, Penumpukan Terjadi di Sejumlah Depo di Kota Yogyakarta |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Terus Berupaya Tekan Volume 70 Ton Sampah Per Hari |
![]() |
---|
Minimalisir Volume Sampah Menuju UPS, Pemkot Yogyakarta Kebut Upaya Pemilahan di Depo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.