Berita Gunungkidul Hari Ini
Kejam, Anak SMP Disabilitas di Gunungkidul Dibully Teman Sekolahnya, Jari Patah hingga Luka di Wajah
Korban diduga mendapatkan perlakuan bullying hingga membuat korban mengalami patah pada jari kelingking tangan kiri dan luka pada wajah.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Seorang anak disabilitas di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Wonosari, Gunungkidul , diduga mendapatkan perundungan dengan kekerasan atau bullying dari teman sekolahnya.
Adapun, korban berinisial RAN (13) diduga mendapatkan perlakuan bullying hingga membuat korban mengalami patah pada jari kelingking tangan kiri dan luka pada wajah sehingga harus mendapatkan tindakan operasi di ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari.
Ayah korban Wasido mengatakan, peristiwa perundungan bermula ketika anaknya mendapat ejekan dari teman sekolahnya, pada Rabu (21/2) siang.
"Dia diejek karena kondisi tubuhnya (disablitas) sehingga anak saya tidak terima dan terjadi perselisihan," ujarnya, Kamis (22/2/2024).
Mendapat perlakuan tersebut, kata dia, korban sempat tidak terima sehingga terjadi perkelahian. Hingga mengakibatkan korban dilarikan ke rumah sakit karena mengalami patah pada jari kelingking tangan kiri dan luka pada wajah sehingga harus mendapatkan tindakan operasi di rumah sakit
"Kalau kronologis lengkapnya saya kurang tahu, tapi dari cerita teman-temannya karena diejek," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Gunungkidul Optimis Turunkan Angka Stunting pada 2024
Wasido mengatakan, aksi pembullyan ini bukan pertama kali yang didapatkan anaknya.
Anaknya mengaku sudah sering di-bully oleh teman sekolahnya lantaran fisiknya yang berbeda.
"Saya sudah beritahu kalau diejek, diam saja jangan melawan, cukup laporkan kepada bapak atau ibu guru
Dia (korban) bilang sudah hampir setiap hari mendapatkan bullyan di sekolah karena kondisinya," jelasnya.
Karena tidak tahan dengan aksi bully Wasido pun memberanikan diri untuk melakukan perlawanan.
Dia mengatakan, pihak sekolah tengah menempuh jalur mediasi atas kasus perundungan ini antara kedua orang tua dari anak yang terlibat.
"Kalau tidak ada bentuk pertanggungjawaban, kemungkinan saya akan laporkan kasus ini (kekerasan) ke polisi," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati membenarkan adanya salah satu siswa yang dilarikan ke rumah sakit akibat tindak kekerasan di sekolah.
"Iya benar, ada siswa masuk rumah sakit karena tindak kekerasan di sekolah," ujar Nunuk saat dihubungi.
Meski begitu, Nunuk belum mendapatkan informasi mengenai kronologis kasus perundungan dan kekerasa di sekolah.
"Masih menunggu keterangan dari pihak sekolah, sudah ada proses mediasi antara kedua orang tua dari anak yang terlibat," urainya. ( Tribunjogja.com )
Pemkab Gunungkidul Usulkan Kalurahan Songobayu Jadi Kampung Nelayan Merah Putih |
![]() |
---|
Polres Gunungkidul bersama BKSDA DIY Tanam 2400 Pohon untuk Makanan MEP |
![]() |
---|
Libur Nataru, Dispar Gunungkidul Targetkan 101 Ribu Kunjungan Wisatawan |
![]() |
---|
Kuatkan Diseminasi Informasi, Pemkab Gunungkidul bersama LPP RRI Jalin Sinkronisasi Media |
![]() |
---|
Pemkab Gunungkidul Gelar Konser Kebangsaan Pentas Bhinneka Tunggal Ika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.