Pilpres 2024

Dapat Kado Kerupuk Melempem dari Massa Garda, Ini Respon Bawaslu DIY

Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib, yang menemui langsung para demonstran mempersilakan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/Azka Ramadhan
Massa aksi Gerakan Rakyat untuk Demokrasi dan Keadilan saat menggelar unjuk rasa di Kantor Bawaslu DIY, Kota Yogyakarta, Kamis (22/2/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat untuk Demokrasi dan Keadilan (Garda) menggeruduk Kantor Bawaslu DIY, Kota Yogyakarta, Kamis (22/2/2024).

Kedatangan massa yang mengenakan beragam busana daerah serta riasan unik ini bermaksud untuk menyampaikan aspirasinya terkait dinamika-dinamika yang terjadi sepanjang gelaran Pilpres 2024.

Massa tiba di Kantor Bawaslu DIY pada kisaran pukul 13.00 WIB.

Mereka membawa sebuah kaleng kerupuk raksasa berwarna oranye bertuliskan 'Kerupuk Melempem Award' dan deretan banner.

Sekaleng kerupuk melempem yang kemudian diserahkan langsung pada jajaran Bawaslu DIY ini, menurut massa aksi sebagai simbol lemahnya pengawasan terhadap gelaran pesta demokrasi 2024.

Merespon aksi tersebut, Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib, yang menemui langsung para demonstran mempersilakan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya.

Bahkan, ia menyebut, poin-poin yang disampaikan oleh massa aksi dalam kesempatan itu merupakan sebuah dukungan untuk pihaknya.

"Saya memaknai sebagai bentuk dukungan, supaya bekerja lebih serus dan bekerja lebih baik lagi. Tentu, ini akan menjadi penyemangat bagi kami," ujarnya.

Najib pun tidak mempermasalahkan tudingan-tudingan yang diarahkan massa aksi, terkait kinerja Bawaslu DIY dalam menjalankan proses pengawasan jalannya pesta demokrasi tahun ini.

Menurutnya, seluruh jajaran Bawaslu DIY sudah menjalankan ketugasannya dengan seksama selama tahapan-tahapan Pemilu 2024.

"Kita bekerja. Tapi, kalau bicara pengawasan, itu bukan urusan Bawaslu saja. Masyarakat juga harus mengambil peran, karena faktor pelanggaran terjadi dimana-mana," cetusnya.

"Tapi, kami memberikan apresiasi atas hadirnya masyarakat ke sini. Kami merasa ada teman dan lebih semangat mengawal demokrasi di Yogyakarta," pungkas Najib. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved