Tiga Warga Baduy Digigit Ular Tanah, Ada yang Tangannya Sampai Menghitam
Tiga warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten digigit ular tanah. Racun dari ular tanah itu membuat kondisi ketiga warga yang digigit parah
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, LEBAK - Tiga warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten digigit ular tanah.
Racun dari ular tanah itu membuat kondisi ketiga warga yang digigit cukup parah.
Bagian tubuh yang terkena gigitan menghitam dan mulai membusuk.
Mereka memilih untuk merawat luka gigitan ular tanah itu dengan pengobatan seadanya karena tidak mau dirujuk ke rumah sakit.
Upaya pendekatan pun sudah dilakukan oleh para relawan agar korban gigitan ular tersebut mau untuk dirujuk ke rumah sakit.
Dikutip dari Kompas.com, Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat mengatakan tiga warga Baduy yang menjadi korban gigitan ular berbisa itu berasal dari Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean.
"Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten." jelasnya.
Menurut Arif, ketiga warga yang digigit ular itu tidak mau dirujuk karena alasan tidak memiliki BPJS Kesehatan serta takut akan mengeluarkan biaya besar untuk perawatan.
Padahal, mereka difasilitasi oleh SRI untuk dirujuk ke RSUD Banten dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
"Semua pasien yang dirujuk itu dengan menyertakan SKTM untuk warga Baduy, karena sudah bekerja sama antara SRI dan RSUD Banten," kata Arif.
Menurut Arif, alasan lainnya mereka takut menjalani perawatan medis di RSUD Banten, karena saat ini sudah mendekati tradisi ritual Kawalu.
"Warga korban gigitan ular itu tinggal di kampung yang berdekatan dengan lokasi permukiman Baduy Dalam yang masih kuat memegang tradisi adat," ujar Arif.
Oleh karena itu, pihaknya bersama tim medis SRI, termasuk dokter akan mengunjungi tiga korban gigitan ular tersebut.
Kondisi mereka kini tergolong parah. Bahkan, korban bernama Sangsang (45) warga Kampung Cibogo, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, tangan kanannya kini menghitam dan membusuk.
"Kami akan mendatangi rumah mereka untuk memberikan pengobatan bersama tim medis agar tidak menimbulkan luka parah yang bisa mengakibatkan kematian," kata Arif.
Baca juga: Kecelakaan Bus Saestu Trans di Bukit Bego, Penumpang Ceritakan Detik-detik Sebelum Bus Terguling
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.