Menengok Pembuatan Kue Keranjang Legendaris di Kawasan Pecinan Yogyakarta
ebagai pecinannya DIY, juga memiliki sejarah panjang produsen kue keranjang milik keluarga Jimmy Sutanto, yang eksis sejak tahun 1960-an
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
"Tentu itu lalu menjadi lain mutunya. Sekarang di pasaran, juga beredar semacam jenang dodol, warnanya coklat, tapi itu bukan kue keranjang," jelasnya.
Butuh proses panjang untuk menyajikan kue keranjang dengan cita rasa yang otentik, dimulai dari menggiling beras ketan, mengukus sekira 10 jam dengan tungku pembakaran tradisional berbahan bakar kayu, hingga proses pengemasan.
"Dikukus sampai betul-betul matang, warnanya bagus. Kalau nggak sampai 10 jam, kualitasnya kurang dan mudah berjamur," ujarnya.
Prosesnya yang panjang membuat tempat usaha milik keluarga Jimmy mempunyai sejumlah tenaga kerja andalan yang siap dipekerjakan untuk memenuhi permintaan kue keranjang yang tak hanya dari DIY namun juga Klaten dan sekitarnya.
"Kebanyakan pelanggan membeli kue keranjang untuk hadiah, sebagai hantaran semacam parcel saat momen lebaran," jelasnya.
Seiring perkembangan zaman, inovasi pun dilakukan pada kue keranjang misal menambah varian rasa di antaranya vanila, stroberi serta pandan.
Adapun per satu kilogram atau berisi 3-4 buah kue keranjang, dijual dengan harga Rp 42 ribu. (HAN)
Ritual Ci Swak di Klenteng Liong Hok Bio Magelang, Tradisi Tolak Bala Penutup Perayaan Imlek |
![]() |
---|
INFO Penutupan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta PBTY 2025 Besok Malam, Ada Flashmob Naga Barongsai |
![]() |
---|
RUNDOWN Acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta PBTY 2025 Hari Ini Selasa 11 Februari 2025 |
![]() |
---|
RUNDOWN Acara Pekan Budaya Tionghoa PBTY 2025 Hari Ini Senin 10 Februari 2025 di Kampung Ketandan |
![]() |
---|
Rundown Acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta PBTY 2025 Ketandan Hari Ini Minggu 9 Februari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.