Pilpres 2024
Kunjungi Sleman, Ganjar Pranowo Diberi Jaran Kepang
Ganjar Pranowo , melanjutkan safari kampanye Pilpres Pemilu 2024 dengan mengunjungi acara Jathil Bareng di kawasan embung Kaliaji.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo , melanjutkan safari kampanye Pilpres Pemilu 2024 dengan mengunjungi acara Jathil Bareng di kawasan embung Kaliaji, Sangurejo, Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Selasa (6/1/2024) sore.
Ganjar yang datang mengenakan baju putih bertuliskan sat set, langsung dikerumuni peserta yang sudah lama menunggu. Mereka ingin berswafoto ataupun sekadar salaman.
Di acara kesenian tradisional itu, mantan Gubernur Jawa Tengah ini diberi kuda lumping atau jaran kepang, yang dimaksudkan untuk ikut Jathilan bersama.
Namun situasi yang ramai tidak memungkinkan.
Ganjar menyampaikan, kesenian tradisional seperti Jathilan, reog yang dipentaskan di kampung-kampung saat dirinya kecil mampu membuat masyarakat berkumpul, guyub rukun dan memberikan nuansa kebahagiaan.
"Maka hari ini di Sleman , mereka mengundang Jathilan, masyarakat bisa berkumpul dengan bahagia, inilah seni tradisional yang memang tidak hanya dilestarikan, tapi harus dikembangkan. Anak mudanya menari, kostumnya bagus-bagus. Mungkin nanti dengan festival dan bisa memberikan pesan kebaikan kepada masyarakat di tengah (situasi) yang luar biasa. Rakyat bisa bahagia semuanya,'' kata Ganjar.
Baca juga: Debat Capres soal Budaya, Ganjar: Masak Takut sama Pentasnya Butet, Pemerintah Musti Dikritik
Menurut dia, budaya adiluhung yang baik dan bagus harus dikembangkan.
Karenanya, persoalan ini muncul dalam sesi perdebatan calon Presiden.
Bagaimana agar budaya bisa tumbuh dan tidak terhambat oleh birokrasi.
Ganjar mengatakan, birokrasi harusnya memfasilitasi dan pelaku seni yang melaksanakan.
Dengan begitu, maka pelaku seni akan tumbuh dengan sendirinya.
Namun demikian kadang memang ada budaya satire yang muncul dan memberikan kritik kepada pemerintah.
Jika demikian, menurut dia pemerintah seharunya tidak perlu baper.
"Maka kayak mas Butet, orang Jogja aktor yang sangat bagus sekali, tapi kadang-kadang kalimatnya nyindir, kritik sosial, ya nggak papa. Kita memperbaiki, kita dengarkan sebagai ekspresi perasaan yang ada di masyarakat. Dan itu pasti akan menjadi berkembang, menjadi sangat baik," ujar dia.( Tribunjogja.com )
Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Relawan Rejo Semut Ireng DIY Gelar Grebeng Tumpeng di Kulonprogo |
![]() |
---|
Teka-teki Langkah Mahfud MD setelah Gagal di Pilpres 2024: Kita Lihat Lah Ya |
![]() |
---|
Tentang Kekalahan di MK, Mahfud MD : Dongkol, tapi Harus Move On dan Jangan Ribut Lagi |
![]() |
---|
Timnas AMIN Resmi Dibubarkan, Ini Kata Anies Baswedan |
![]() |
---|
Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Sebut Partainya Dapat Jatah 5 Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.