Tanggul Kali Serang Kulon Progo Longsor dan Ancam Bangunan Sekolah, Perbaikan Menunggu BBWSO

Tanggul tersebut berada persis di belakang bangunan kelas Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kulon Progo.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Kondisi tanggul di tepi Sungai Serang wilayah Wates, Kulon Progo yang jebol pada Senin (29/01/2024). Tanggul jebol diduga akibat tergerus derasnya aliran sungai yang meluap akibat hujan pada Minggu (28/01/2024) malam. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Tanggul yang berada di sisi utara Sungai Serang wilayah Kelurahan Wates, Kapanewon Wates, Kulon Progo jebol akibat tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir.

Kondisi ini mengancam bangunan sekolah yang ada di dekatnya.

Pantauan Tribun Jogja pada Senin (29/01/2024), tanggul yang jebol membuat pintu air rusak.

Tanggul tersebut berada persis di belakang bangunan kelas Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kulon Progo.

Tembok bangunan kelas pun ikut retak lantaran tanah sekitar tanggul yang jebol menjadi turun.

Begitu juga akses warga setempat, yang kini ditutup demi keamanan.

Waka Humas MAN 2 Kulon Progo, Muhammad Nur Kholis. mengatakan pihaknya baru mengetahui kerusakan tersebut pagi tadi.

Setidaknya ada 2 ruang kelas yang terancam akibat jebolnya tanggul.

"Sementara kami pindahkan kegiatan belajar ke kelas lain yang kosong di sisi barat," kata Nur pada wartawan.

Jebolnya tanggul diketahui terjadi pada Minggu (28/01/2024) malam.

Kerusakannya diduga akibat tergerus aliran Sungai Serang yang sempat meluap akibat derasnya hujan.

Nur mengatakan sudah melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang.

Ia pun berharap kerusakan tanggul tersebut segera diperbaiki agar tidak mengancam bangunan sekolah.

"Kami harap bisa segera diperbaiki agar pelajar bisa beraktivitas dengan aman," ujarnya.

Persis di antara tanggul dan bangunan sekolah, terdapat jalan setapak kecil yang biasanya dilewati warga sekitar.

Namun jalan tersebut kini ditutup dengan berbagai papan peringatan.

Ketua RW 13, Padukuhan Wonosidi Kidul, Wates, Sutrisno mengatakan jalan tersebut jadi akses alternatif warga. Khususnya bagi pengguna sepeda motor.

"Biasanya dijadikan jalan pintas oleh warga sekitar Giripeni maupun Panjatan," jelasnya.

Sutrisno mengatakan jalan terpaksa ditutup agar tidak membahayakan warga yang melintas.

Warga pun terpaksa harus mencari jalan alternatif lain yang memutar namun lebih aman.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Taufik Prihadi mengaku sudah menerima laporan terkait jebolnya tanggul. Namun pihaknya tidak memiliki wewenang untuk memperbaiki.

"Wewenangnya ada pada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)," kata Taufik.

Pihaknya sudah melakukan asesmen terhadap kondisi kerusakan tanggul.

Rencananya hasil asesmen akan disampaikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) serta BBWS agar segera ada tindak lanjut.

Sembari menunggu tindak lanjut, Taufik menyarankan warga melakukan penanganan sementara agar kerusakan tanggul tidak semakin parah.

Pihaknya pun siap memberikan dukungan untuk proses tersebut.

"Kalau diperlukan akan kami fasilitasi dengan alat berat, yang dialokasikan dari BTT (Belanja Tak Terduga)," jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved