Jokowi Serahkan Bansos Beras di Sleman
Momen Presiden Jokowi Bagikan Bantuan Beras dan Dua Sepeda pada Warga di Sleman
Pada kunjungannya kali ini, Presiden Jokowi juga membagikan sepeda kepada warga yang hapal Pancasila.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi gudang Bulog di Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Senin (29/1/2024).
Kedatangan Kepala Negara kali ini untuk mengecek ketersediaan stok beras di gudang sekaligus memberikan bantuan pangan beras 10 kilogram kepada masyarakat.
Selain itu, seperti biasa, Presiden Jokowi juga membagikan sepeda kepada warga yang hapal Pancasila.
Pada momen ini, Presiden Jokowi memberikan dua sepeda.
"Ada yang mau lagi sepeda. (Terdengar warga mau). Sepedanya hanya membawa dua," kata Jokowi, yang disambut riuh warga yang hadir.
Sepeda yang pertama diberikan Presiden Jokowi kepada Irma Sarwadi.
Irma berhasil melafalkan lima sila Pancasila, meski sempat terbata.
Menurut Presiden Jokowi, semua yang duduk pasti hapal lima sila Pancasila.
Tapi begitu maju, gemetar dan hilanglah semua hapalan di kepala.
Sepeda kedua diberikan kepada seorang warga bernama Yayuk.
Kepada Presiden Jokowi, Yayuk mengaku berasal dari Solo namun sudah lama tinggal dan domisili di Yogyakarta.
Sama halnya dengan Irma, Yayuk juga berhasil mendapatkan sepeda setelah melafalkan lima sila Pancasila di hadapan Presiden Jokowi dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Yayuk lalu mengambil sepeda pemberian Jokowi dengan senyum lebar.
Kata Presiden Jokowi, sepeda yang diberikannya itu mahal. Bahkan bisa ditukar dengan mobil.
"Bu Yayuk, itu sepedanya mahal bisa ditukar mobil, karena di situ ada cap-nya, ada tulisan hadiah Presiden Jokowi. Yang mahal itu, bukan sepedanya," kata Jokowi lalu tertawa.
Selain sepeda, Presiden Jokowi juga membagikan kaus, bersalaman dan swafoto bersama masyarakat.
Juga membagikan bantuan pangan beras sebanyak 10 kg untuk masing-masing keluarga penerima manfaat.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, mengapa bantuan pangan beras diberikan kepada masyarakat, karena di seluruh negara di dunia harga beras terkerek naik semua.
Penyebabnya karena banyak produksi yang gagal panen.
Panen petani banyak yang busuk karena ada perubahan iklim sehingga masyarakat membutuhkan bantuan.
"Tidak hanya di negara kita, dulu 22 negara yang biasanya bisa kita beli, pada tahun lalu mereka stop tidak menjual beras karena dipakai sendiri di negara masing-masing. Oleh sebab itu, kita kesulitan untuk membeli beras di negara-negara lain kerana mereka dipakai sendiri untuk rakyatnya," kata Presiden.
Di kesempatan itu, Jokowi menekankan kepada masyarakat petani agar meningkatkan produktivitas sehingga dapat menekan harga kembali naik.
Sebab, jika produktivitas harga turun seperti tahun lalu akibat dampak El-Nino maka harganya pasti kembali naik karena suplainya untuk kebutuhan tidak cukup.
Kondisi tersebut terjadi hampir di seluruh negara.
Karena itu, untuk membantu masyarakat yang terdampak perubahan cuaca ini, maka Pemerintah menggelontorkan bantuan pangan berupa beras 10 kg kepada 22 juta keluarga penerima manfaat.
"Tujuan bantuan ini karena hampir di semua negara harga beras naik. Tidak hanya di Indonesia. Yang penting bapak Ibu, Januari Februari, Maret, April, Mei dan Juni diberikan bantuan. Sementara sampai Juni. Nanti kalau APBN dihitung cukup, (bantuan) bisa dilanjutkan lagi," ujar dia.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.