Pilpres 2024

Ditantang Luhut Datang ke Weda & Morowali, Cak Imin: Tinggal Atur Waktu

Cak Imin memberikan respon terkait pernyataan Luhut yang menudingnya melakukan pembohongan publik terkait program hilirisasi ugal-ugalan

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Hanif Suryo
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar saat berorasi di Rapat Umum Rakyat Jogja yang digelar di Ramayana Ballet Purawisata, Senin (29/1/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menjawab tantangan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang memintanya untuk mengunjungi tempat hilirisasi nikel seperti Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

"Kita tinggal atur waktu untuk adu data," ujar Cak Imin seusai menghadiri Rapat Umum Rakyat Jogja yang digelar di Ramayana Ballet Purawisata, Senin (29/1/2024).

Tak menutup kemungkinan, Cak Imin juga akan turut mengajak co-kapten Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Tom Lembong.

"Iya nanti kita lihat, bisa nggak ini Pak Tom (ikut). Insyaallah, Insyaallah," kata Cak Imin.

Dalam orasinya, Cak Imin juga sempat memberikan respon terkait pernyataan Luhut yang menudingnya melakukan pembohongan publik terkait program hilirisasi ugal-ugalan saat debat pilpres 2024 Minggu (21/1/2024).

"Saya hari-hari ini mau ketemu Pak Luhut, katanya mau adu data. Mau adu data apakah benar jumlah tambang-tambang kita maslahah dan mudharat-nya nggak imbang. Tahu maslahah dan mudharat tidak? Jangan-jangan Opung nggak ngerti," kata Cak Imin.

"Maslahah itu kemanfaatan, mudharat itu bahayanya," imbuhnya.

"Amin bertekad, pembangunan yang benar itu pembangunan yang maslahah bukan pembangunan yang mudharat. Contoh, nikel ini  beberapa tahun terakhir dikelola habis-habisan, dientek-entekke (dihabis-habiskan). Saking akehe (Saking banyaknya) diekspor, harga nikel ambles," ujarnya.

Ditegaskan Cak Imin, pembangunan butuh keadilan antar generasi.

"Anak putu dipikirke (Anak cucu dipikirkan). Ternyata hasil analisa, tambang nikel kita tinggal 15 tahun, nek wis diangkut metu kabeh (kalau sudah diangkut keluar semua) suatu hari kita butuh nikel justru kita mengimpor nikel kita sendiri dari negara lain," kata Cak Imin.

Baca juga: Hadiri Rapat Umum Rakyat Jogja, Cak Imin Optimistis Dulang Suara Warga NU dan Muhammadiyah

Sebelumnya, dalam debat cawapres, Cak Imin mengkritik proyek hilirisasi. Menurutnya, dalam implementasinya, kebijakan yang digadang-gadang Presiden Jokowi itu tidak berjalan dengan baik dan tidak membawa kesejahteraan.

Luhut meminta Cak Imin lebih baik mengunjungi terlebih dahulu tempat hilirisasi nikel seperti Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) sebelum berkomentar.

"Saya pengen sebenarnya mengundang Muhaimin tuh berkunjung ke Weda Bay, Morowali untuk lihat sendiri. Seeing is believing, gitu," katanya dikutip dari akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Rabu (24/1).

Menurutnya, pernyataan Cak Imin saat debat tersebut membohongi publik. Dia menilai karakter tersebut tidak cocok sebagai salah satu calon pemimpin negara.

"Daripada Anda berbohong kepada publik, yang menurut saya satu karakter yang tidak bagus untuk mencapai suatu posisi dengan anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi," tegas Luhut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved