Anies Baswedan Sowan Sri Sultan HB X

Sowan Sri Sultan Hamengku Buwono X, Anies Baswedan Berangkat Jalan Kaki Pulang Kayuh Becak

Anies Baswedan memilih mengayuh sendiri becak tersebut yang dinaiki oleh seorang tukang becak dan Komandan SAR Daerah Istimewa Yogyakarta, Brotoseno

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Calon presiden (capres) nomor urut 01, Anies Baswedan, mengayuh becak meninggalkan Kompleks Kepatihan usai sowan ke Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (24/1/2024) pagi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Calon presiden (capres) nomor urut 01, Anies Baswedan, sowan ke Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta yakni Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (24/1/2024) pagi.

Anies Baswedan tiba di Gedhong Wilis Kompleks Kepatihan sekira pukul 09.05 WIB, berjalan kaki dari Royal Malioboro yang jaraknya sekira 1 kilometer.

Dalam kesempatan tersebut, Anies Baswedan turut didampingi sejumlah tokoh di antaranya politisi senior Partai Nasdem, Subardi dan mantan Wali Kota Yogyakarta periode 2001-2006 dan 2006-2011 yakni Herry Zudianto.

Anies yang mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna coklat langsung disambut Sri Sultan HB X, lantas masuk ke Gedhong Wilis yang merupakan ruang kerja Gubernur DIY untuk menggelar pertemuan secara tertutup yang berlangsung sekira 1 jam 45 menit.

Seusai berpamitan dengan Sri Sultan HB X, Anies Baswedan beserta rombongan meninggalkan Kompleks Kepatihan dengan mengendarai becak onthel.

Menariknya, Anies Baswedan memilih mengayuh sendiri becak tersebut yang dinaiki oleh seorang tukang becak dan Komandan SAR Daerah Istimewa Yogyakarta, Brotoseno.

"Kita harus sama-sama merasakan, rakyat yang hari ini dalam posisi lemah harus sama-sama diangkat ke atas, kita dorong maju ke depan," ungkap Anies.

Diberitakan sebelumnya, dalam pertemuan tersebut Anies Baswedan berterima kasih karena telah diterima oleh Sri Sultan HB X.

"Kami mendapatkan kehormatan, diterima oleh Ngarasa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sebuah silaturahmi, saya sebagai kawula Jogja, tumbuh besar di Jogja hanya kira-kira 600 meter dari Kepatihan, yang kemudian sekarang bekerja dan berkarier di Jakarta dan mendapatkan amanah mengikuti proses kontestasi pemilihan presiden," terang Anies Baswedan seusai menggelar pertemuan secara tertutup dengan Sri Sultan HB X.

"Kami matur, memohon doa, memohon restu sekaligus juga bimbingan, dan beliau memayungi semua, beliau menjadi rujukan bagi semua, karena itu kami bersilaturahmi dan mendengarkan pesan-pesan bijak, pengalaman-pengalaman dan diskusi berbagai hal. Jadi ngobrolnya agak panjang, karena mendengar banyak hal yang dibahas bersama," imbuhnya.

Lebih lanjut Anies Baswedan mengatakan, dalam pertemuan tersebut Ngarsa Dalem turut menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga kebhinekaan, menjadi satu kesatuan.

"Jadi kira-kira seperti gado-gadonya Indonesia, dan Keraton itu memberikan kacangnya sehingga terasa menjadi sebuah melting pot luar biasa," ujar Anies.

Tumbuh besar di Yogyakarta, Anies Baswedan mengaku banyak mengambil banyak pelajaran tentang kepemimpinan yang stabil, tenang, sopan, namun tegas dan berani, yang terinspirasi dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang kemudian dilanjutkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Mulai dari swargi Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang kemudian dilanjutkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X terus menjaga prinsip-prinsip kepemimpinan yang tenang, stabil, yang mengayomi tapi juga tegas, jelas bersikap dan mampu menjaga stabilitas," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Sementara itu, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut keduanya hanya berdialog, mengingatkan apa yang semestinya harus dijaga.

"Ya saya dialog, saya tidak punya pesan-pesan dan sebagainya gitu, karena saya juga nggak perlu apa apa. Jadi saya mengingatkan tapi kita sambil berdialog apa yang semestinya harus dijaga kan gitu, itu saja, seperti tadi bahas bahas kebhinekaan, menyangkut dominasi, bagaimana pemimpin itu kalau bisa mengibarkan semua bendera biarpun berasal dari satu bendera. Tidak merasa berkuasa biarpun berkuasa, karena kekuasaan diabdikan untuk rakyatnya semua tanpa membedakan. Karena sekecil apapun bendera itu diangkat tetap itu bagian dari anak Republik Indonesia sendiri, jangan dipinggirkan, harus didengarkan juga," terang Sri Sultan HB X.

Dalam kesempatan tersebut Sri Sultan HB X juga enggan memberi komentar terkait ketiga capres yang sudah sowan kepadanya.

"Saya tidak bisa punya komentar, saya ini sama istri dan anak tidak pernah saya arahkan karena dia punya hak sendiri secara asasi untuk menentukan pilihan, terserah saja. Nyoblos silahkan, enggak silahkan itu urusan dia. Istri saya pun tidak pernah tahu yang saya coblos nomor berapa, karena menurut saya itu hak tiap individu-individu," ujar Sultan.

Sekadar informasi, Anies Baswedan menjadi capres terakhir yang sowan ke Sri Sultan HB X.

Sebelumnya, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, bertemu dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Senin (22/1/2024).

Adapun pada Rabu (27/12/2023), calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, juga lebih dulu bertemu dengan Sultan HB X di kompleks Kepatihan. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved