Targetkan 6,5 Juta Kunjungan Wisatawan di Tahun 2024, Dispar DIY Bakal Tambah Atraksi Wisata

Dinas Pariwisata DIY menetapkan target kunjungan 6,5 juta wisatawan pada tahun 2024.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Hanif Suryo
Wisatawan menggunakan jasa becak motor di kawasan Titik Nol Kilometer, DI Yogyakarta, Kamis (7/12/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pariwisata DIY menetapkan target kunjungan 6,5 juta wisatawan pada tahun 2024.

Plh Kepala Dinas Pariwisata Anita Verawati mengungkapkan, untuk mencapai target tersebut pihaknya menyiapkan strategi untuk memaksimalkan spending money dan los wisatawan.

Adapun lama tinggal (length of stay/los) dipatok target di angka 1,95 hari sementara spending money senilai Rp2,9 juta.

Terdekat, lanjut Vera, agenda terdekat untuk memaksimalkan target wisata tahun ini ada pada momentum Imlek 2024. Hanya saja perayaan pergantian tahun bagi etnis Tionghoa itu bertepatan dengan agenda Pemilu 2024.

"Agenda terdekat memang ada event imlek cuman kan ada barengan dengan Pemilu, jadi kami agak khawatir dengan perizinan. Semoga bisa dilaksanakan, cuma kalau ngga kita akan coba dengan event lain tapi masih terkait imlek, karena bagaimanapun Jogja itu kan juga multikultur," ujar Vera, Rabu (17/1/2024).

Tahun ini, Dispar DIY juga akan berusaha menambah atraksi maupun aktivitas di sebuah destinasi wisata.

Baca juga: Bupati Gunungkidul Cek Kesiapan Personel dan Sarpras SAR Satlinmas Rescue Istimewa

Misalnya mengadakan workshop di sentra UMKM atau oleh-oleh dan ekonomi kreatif guna menambah ketertarikan dan menahan lebih lama wisatawan yang berkunjung.

"Jadi gimana wisatawan itu ga cuman datang tapi menikmati experience, kalau dulu mereka hanya datang ke toko batik lalu beli, paling ga mereka di toko batik itu ada workshop dan mereka bisa coba bikin batik atau yang lain," ungkap Vera.

Kemudian juga ada program desa wisata yang disinyalir bisa membuat wisatawan berlibur lebih lama.

"Karena di sana kan mereka memang harus live in. Jadi ya paling nggak mereka ga cuma satu hari, bisa dua sampai empat hari," kata Vera.

Lebih lanjut ia berpendapat, saat ini aktivitas mass tourism pelan-pelan akan digeser menjadi quality tourism untuk mengurangi keluhan masyarakat soal aktivitas wisata.

"Memang fokusnya di tahun ini lebih kepada los dan spending money, karena pelan-pelan kita mau meninggalkan mass tourism karena itu juga bisa mengurangi beberapa keluhan masyarakat Yogyakarta," kata.

Terlebih, beroperasinya tol Jogja-Solo yang dinilainya bisa mengubah perilaku wisatawan dengan hanya singgah sebentar saja di Yogyakarta.

"Kita coba buat event pada malam hari jadi paling nggak bisa menahan mereka sampai malam dan mereka harus menginap. Kita memang kebijakan pariwisatanya sekarang lebih ke quality tourism itu yang akan kita galakkan," tandasnya. (han)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved