Detik-detik Anggota Gangster di Ekuador Serbu Siaran Langsung TC Television

Anggota gangster tersebut menyerbu ruangan program berita El Noticiero. Aksi penyerbuan tersebut pun secara otomatis tersiarkan secara langsung

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tangkapan Layar TC Television
Suasana TC Television di Ekuador saat gangster bersenjata menyerang studio pada Selasa (9/1/2024) 

Salah satu dari mereka menunjuk pistol ke kepalanya dan menyuruhnya berbaring di lantai, kata Manrique kepada Associated Press.

"Saya masih dalam keadaan terkejut," kata Manrique dalam wawancara telepon.

"Semuanya telah runtuh... Yang saya tahu adalah saatnya meninggalkan negara ini dan pergi jauh." pungkasnya.

Komandan polisi César Zapata kemudian mengatakan kepada saluran TV Teleamazonas bahwa petugas telah menyita senjata dan bahan peledak yang dibawa penyerbu.

Pihak kepolisian juga menyatakan 13 orang telah ditangkap,

"Ini adalah tindakan yang seharusnya dianggap sebagai tindakan terorisme." lanjutnya

Adegan mengerikan di televisi langsung terjadi saat kelompok kriminal di Ekuador terus melancarkan gelombang teror di seluruh negara, di tengah pecahnya kekerasan baru di penjara negara tersebut.

Ada laporan yang belum dikonfirmasi tentang pria bersenjata yang memasuki sebuah universitas di Guayaquil dan perusakan di pusat Quito, serta video media sosial yang tampaknya menunjukkan penganiayaan terhadap penjaga penjara yang ditahan oleh narapidana.

Pada malam hari, Peru menyatakan keadaan darurat di perbatasan utara dengan Ekuador.

Perdana Menteri Alberto Otarola pun dikabarkan telah mengerahkan sejumlah tentara untuk mendukung kepolisian.

Menteri pertahanan Ekuador juga dikabarkan menerahkan tenaga serupa hingga ke perbatasan negara.

Sesaat setelah serangan terhadap stasiun TV, Presiden Ekuador Daniel Noboa mengeluarkan dekrit yang menetapkan 20 geng narkoba sebagai kelompok teroris.

Ia pun memberi otoritas kepada pihak militer Ekuador untuk "menetralisir" para pelaku kejahatan tersebut "dalam batas-batas hukum kemanusiaan internasional".

Langkah tersebut datang hanya satu hari setelah Noboa menyatakan keadaan darurat menyusul kaburnya pemimpin geng kriminal paling berbahaya di negara tersebut dari penjara.

Status darurat di seluruh Ekuador ini sendiri dipicu karena gembong narkoba kelas kakap di negara tersebut, Macías, menghilang dari penjara pada hari Minggu (6/1/2024) saat pemindahan ke penjara berkeamanan maksimum di Guayaquil.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved