Dinas Pariwisata Imbau Pelaku Wisata Waspadai Potensi Dampak Negatif Hujan Deras dan Angin Kencang

Kondisi cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir berpotensi menimbulkan dampak terhadap pelaku wisata. 

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul mengimbau kepada pelaku wisata untuk tetap mewaspadai dampak negatif dari adanya kondisi hujan deras disertai angin kencang.

Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi, mengatakan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir berpotensi menimbulkan dampak terhadap pelaku wisata

"Tapi, bersyukur, sejauh ini, secara umum pelaku maupun tempat wisata di Kabupaten Bantul masih aman. Termasuk tempat wisata di dekat-dekat sungai," ucapnya kepada Tribunjogja.com, Senin (8/1/2024).

Sebagai contoh, satu di antara destinasi wisata yang berada di dekat aliran sungai yakni Pasar Kebon Empring Bintaran, tepatnya di Padukuhan Bantaran Wetan, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, terpantau aman, walau terdapat hujan deras disertai angin pada beberapa waktu terakhir. 

Disampaikannya, pelaku wisata yang berlokasi di tepi-tepi sungai di Kabupaten Bantul pada saat ini sudah paham hal-hal apa yang harus dilakukan ketika kondisi hujan deras berlangsung. 

"Mereka sudah hapal dengan antisipasi dari kondisi cuaca yang berlangsung. Kalau hujan itu biasanya yang paling sering terjadi adalah potensi banjir. Nah, mereka sudah antisipasi hal tersebut," tutur Ipung, sapaan akrabnya. 

"Mereka juga kan sudah berkomunikasi dengan rekan-rekan pelaku wisata yang lain atau yang wilayahnya berada di dataran tinggi. Kalau di wilayah itu sudah hujan deras, maka tempat wisata di dataran rendahnya akan langsung lakukan antisipasi banjir," imbuhnya. 

Pihaknya pun berharap kepada seluruh pelaku wisata di Kabupaten Bantul, utamanya pelaku wisata yang berada di dekat aliran air sungai untuk tetap menjalin komunikasi antar sesama pelaku wisata lainnya.

"Karena, biasanya, kalau di daerah dataran tinggi sedang terjadi hujan maka dua atau tiga jam ke depan, menimbulkan banjir di dataran rendah. Sehingga, komunikasi jadi kunci antisipasi bencana selama musim hujan ini," tandas Ipung.(*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved