Hujan Deras dan Angin Kencang di DIY

Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem, BPBD DIY Siagakan Relawan Desa Tangguh Bencana

Dampak cuaca ekstrem terjadi hampir menyeluruh di seluruh wilayah DIY dalam setidaknya dalam sepekan terakhir.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Hanif Suryo
Ilustrasi- Hujan deras disertai angin di Kompleks Kepatihan, Kamis (4/1/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM - Mengantisipasi potensi cuaca ekstrem selama musim penghujan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) DIY menyiagakan relawan desa tangguh bencana.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad.

Sebagaimana diketahui, dampak cuaca ekstrem terjadi hampir menyeluruh di seluruh wilayah DIY dalam setidaknya dalam sepekan terakhir, hanya saja besar kecilnya dampak yang berbeda.

Adapun dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem mulai dari pohon tumbang, unit rumah rusak, fasilitas umum berupa kanopi drop zone Stasiun Yogyakarta rusak, fasilitas pendidikan yang juga turut terdampak, tumbangnya pohon yang menimpa seorang kusir andong, putusnya jaringan listrik dan telepon.

Noviar menjelaskan, relawan desa tangguh bencana yang disiagakan tersebar di 332 kelurahan atau desa tangguh bencana di lima kabupaten/kota di DIY.

"Masing-masing kelurahan ada 30 orang yang sudah diangkat sebagai relawan forum pengurangan risiko bencana. Ketika ada bencana mereka langsung siap siaga," ungkap Noviar.

Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrem, BPBD DIY Catat Sejumlah Dampak Kerusakan

Ditambahkannya, seluruh relawan di masing-masing desa telah diminta meningkatkan kesiagaan selama musim hujan, setidaknya hingga Februari 2024.

Pasalnya, lanjut Noviar, berdasar perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) Yogyakarta cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat, disertai kilat atau petir, dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah DIY dalam rentang waktu seminggu ke depan.

Dengan adanya relawan desa tangguh bencana, lanjut Noviar, mereka telah mampu menjalankan perannya sebagai garda terdepan penanganan dampak di wilayah masing-masing.

Setidaknya dalam hal penanganan pertama.

Terpisah, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Lilik Andi Aryanto mengatakan bahwa para relawan tangguh bencana tak hanya dibekali pelatihan namun juga difasilitasi alat-alat seperti angkong, gergaji, serta perlengkapan penanganan dampak bencana lainnya.

"Kalau ada kejadian-kejadian skala kecil harapannya bisa diselesaikan di tingkat desa," jelas Lilik.

Ditambahkannya, relawan tangguh bencana tersebar di 332 kelurahan atau desa yang berada di zona rawan bencana.

Adapun ratusan desa yang berada di zona rawan bencana tersebar di Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Sleman, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta , memiliki potensi kerawanan bencana meliputi tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, serta erupsi Gunung Merapi. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved