Begini Cara Mengurangi Risiko Keputihan Abnormal
Keputihan bisa menjadi masalah bagi perempuan, jika itu adalah keputihan patologis yang disebabkan infeksi oleh bakteri, virus, jamur atau parasit
Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM - Keputihan merupakan cara alami tubuh dalam mencegah infeksi serta menjaga kebersihan vagina.
Keputihan terjadi saat keluarnya cairan atau lendir dari vagina dan leher rahim.
Sebenarnya, cairan atau lendir ini dikeluarkan secara alami oleh tubuh menjaga vagina tetap bersih dan lembab, serta melindunginya dari infeksi.
Keputihan bisa menjadi masalah bagi perempuan, jika itu adalah keputihan patologis yang disebabkan infeksi oleh bakteri, virus, jamur atau parasit
Keputihan abnormal tersebut dapat menimbulkan rasa gatal di dalam vagina dan sekitar bibir vagina bagian luar, berwarna kuning atau hijau, konsistensinya lebih kental hingga mengeluarkan bau tidak sedap.
Berikut penyebab keputihan abnormal :
1. Kurang menjaga kebersihan vagina.
2. Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun), sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur.
3. Terlalu sering mengenakan pakaian yang ketat.
4. Membilas vagina dari arah anus ke arah depan vagina.
5. Sering mandi dan berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
6. Tidak menjalani pola hidup sehat.
7. Menderita penyakit tertentu seperti, kanker serviks, diabetes, infeksi jamur vagina, vaginitis, radang panggul, infeksi menular seksual dari klamidia atau gonore.
8. Mengonsumsi pil KB dan obat kortikosteroid.
9. Terlalu sering memakai sabun atau lotion beraroma, mandi busa, dan membersihkan vagina dengan semprotan air.
10. Vaginal douche atau pencucian vagina menggunakan cairan kalium permanganat yang murah ataupun cairan antiseptic dapat menimbulkan keputihan.
Baca juga: Begini Cara Menghindari Infeksi Jamur Penyebab Keputihan
Ada beberapa langkah yang bisa Anda ikuti untuk mengurangi risiko keputihan abnormal, antara lain:
1. Bersihkan area kewanitaan menggunakan air hangat dan sabun yang berbahan lembut. Setelah itu, keringkan vagina dari arah vagina menuju anus untuk menghindari perpindahan bakteri dari anus ke vagina.
2. Hindari menggunakan celana yang terlalu ketat.
3. Hindari menggunakan produk pembersih vagina atau sabun yang mengandung pewangi. Penggunaan produk tersebut dapat membasmi bakteri baik di vagina yang berfungsi untuk melindungi vagina dari infeksi.
4. Hindari berendam atau mandi dengan air panas terlalu lama dan sering.
5. Segera ganti pakaian dalam atau celana ketika basah, misalnya ketika banyak berkeringat atau setelah berenang.
6. Ganti pembalut secara rutin selama menstruasi.
7. Menunda melakukan hubungan seksual hingga keputihan benar-benar hilang
8. Menggunakan deterjen tanpa pewangi untuk mencuci pakaian dalam dan membilasnya hingga benar-benar bersih
Jika keputihan dirasa tidak mengganggu atau mengarah pada keputihan normal, hal ini tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, apabila keputihan disertai gejala lain yang menandakan keputihan abnormal, maka Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter.(*)
DPRD Kota Yogya Kampanyekan Pentingnya Kesehatan Vagina, Sasar Warga Seputaran Pasar Kembang |
![]() |
---|
Cedera Bahu Tak Harus Operasi: Ini Solusi Medis Masa Kini |
![]() |
---|
7 Manfaat Kembang Kol bagi Kesehatan dan 3 Efek Sampingnya |
![]() |
---|
Menggertakkan Gigi Saat Tidur: Pennyebab, Efek, dan Cara Mengatasinya |
![]() |
---|
Makanan Aneh yang Ternyata Super Sehat, Kaya Nutrisi yang Terkandung di Dalamnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.