Kisah Wahyudi Kurniawan, Caleg PDI Perjuangan Ikut Diklatsar Banser

Diklatsar Banser dan DTD Garfa diadakan di Lapangan Kalurahan Sumberrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, 22-24 Desember 2023.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Sigit Widya
Dok Ansor Tempel
Wahyudi Kurniawan (kanan), caleg DPRD Kabupaten Sleman dari PDI Perjuangan, mengikuti Diklatsar Banser dan DTD Garfa di Lapangan Kalurahan Sumberrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, selama tiga hari, 22-24 Desember 2023. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gerakan Pemuda atau GP Ansor dan Fatayat NU Kabupaten Sleman melalui Pimpinan Anak Cabang Tempel menggelar Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Diklat Terpadu Dasar (DTD) Garda Fatayat (Garfa).

Diklatsar Banser dan DTD Garfa diadakan di Lapangan Kalurahan Sumberrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, 22-24 Desember 2023.

Pendidikan dasar tersebut diikuti oleh 60 orang, terdiri atas 45 peserta Diklatsar Banser dan 15 peserta DTD Garfa.

Kegiatan itu merupakan Diklatsar Banser ke XXIX dan DTD Garfa ke-II dengan tema "Dengan Semangat Sinergitas Membentuk Kader Militan yang Berkualitas".

Menariknya, ada seorang peserta Diklatsar Banser yang merupakan calon legislatif atau caleg DPRD Kabupaten Sleman.

Ia adalah Wahyudi Kurniawan, caleg DPRD Kabupaten Sleman dari PDI Perjuangan.

Wahyudi Kurniawan merupakan warga asli Kapanewon Tempel.

Diklatsar Banser Wahyudi 2
Wahyudi Kurniawan (kanan), caleg DPRD Kabupaten Sleman dari PDI Perjuangan, saat mengikuti Diklatsar Banser dan DTD Garfa di Lapangan Kalurahan Sumberrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman.

Baca juga: GP Ansor dan Fatayat NU Tempel Gelar Diklatsar Banser dan Garfa, Wujudkan Kader Tangguh 

Ditemui seusai kegiatan, Wahyudi mengaku memang ingin ikut pendidikan dasar tersebut.

Ia ingin berkhidmah di Nahdlatul Ulama melalui proses kaderisasi.

"Saya sudah berniat dan mempersiapkan diri untuk ikut Diklatsar Banser. Bagi saya, kegiatan ini merupakan satu sarana untuk memperjuangkan agama ala Ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah," ujar Wahyudi.

Ditanya perihal pencalonan sebagai anggota DPRD Kabupaten Sleman dan waktu diklat yang masuk dalam masa kampanye, ia justru berkelakar.

Menurutnya, dua hal itu jelas berbeda meskipun tak menampik bahwa agama dan politik adalah sesuatu yang berhubungan.

"Ikut Diklatsar Banser adalah jalan atau tarekat saya untuk memperjuangkan agama, sementara politik adalah jalan memperjuangkan kepentingan masyarakat," tegas Wahyudi.

Namun demikian, ia menyampaikan, keduanya akan saling berhubungan dalam konteks ibadah, yakni sama-sama memperjuangkan sebuah kebaikan yang memang telah diajarkan.

Diklatsar Banser Wahyudi 3
Wahyudi Kurniawan (dua dari kanan), caleg DPRD Kabupaten Sleman dari PDI Perjuangan, tuntas mengikuti Diklatsar Banser di Lapangan Kalurahan Sumberrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Sabtu (24/12/2023).

Baca juga: Hadiri Apel Siaga Banser di Yogya, Menag Yaqut: Tetap Berguna Meski Tidak Gajian

Wahyudi pun menyampaikan rasa syukur karena dapat mengikuti seluruh rangkaian Diklatsar Banser kendati sempat ada yang ragu dengan kondisi cedera kaki yang belum lama dialaminya.

"Alhamdulillah, saya dapat ikut semua materi, baik di kelas maupun di lapangan yang lumayan berat," katanya.

Wahyudi Kurniawan, sang caleg DPRD Kabupaten Sleman dari PDI Perjuangan nomor urut 3 Daerah Pemilihan 1, berharap apa yang telah dijalani akan diridhoi dan bermanfaat bagi masyarakat luas. (rls)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved