Tim Jibom Gegana Polda DIY Lakukan Sterilisasi Gereja Kotabaru Jelang Perayaan Natal
Para personel Gegana menggunakan alat pendeteksi dan penjinak bom (jibom) serta alat untuk mendeteksi bahan Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR).
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah gereja di Kota Yogyakarta disterilisasi dari benda-benda mencurigakan dan berbahaya untuk mengantisipasi teror bom, jelang malam perayaan Natal.
Sterilisasi dilakukan oleh para personel penjinak bom (Jibom) Detasemen Gegana Polda DIY, Minggu (24/12/2023).
Para anggota Gegana Polda DIY menyisir seluruh sudut ruangan di Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru, Kemantren Gondokusuman.
Kanit Jibom Detasemen Gegana Polda DIY, AKP Hendro Purnomo, mengatakan tujuan sterilisasi gereja tersebut dalam rangka persiapan rangkaian perayaan misa Natal yang akan dilaksanakan mulai Minggu malam ini.
Para personel Gegana menggunakan alat pendeteksi dan penjinak bom (jibom) serta alat untuk mendeteksi bahan Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR).
Selain itu, pihak Gegana juga menerjunkan Robot Surveillance untuk menyisir ruangan.
"Robot Surveillance fungsinya untuk membantu kami melihat bagian-bagian yang susah dijangkau," katanya.
Setelah menjalani beberapa proses sterilisasi, Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru dinyatakan steril dari bahan-bahan peledak.
Hendro menyebut, sterilisasi juga dilakukan di 6 lokasi gereja lainnya di Kota Yogyakarta, kemudian 20 gereja di Sleman, 5 gereja di Gunungkidul, 7 gereja di Kulonprogo dan 5 gereja di Bantul.
Selain sterilisasi dari bahan peledak, nantinya juga akan disiagakan petugas untuk melakukan pengamanan di wilayah gereja.
"Kami juga melaksanakan patroli-patroli di seputaran wilayah Yogyakarta," imbuhnya.
Seorang pengurus Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru, Nicolaus Devianto Fajar Trinugroho, menambahkan rangkaian kegiatan malam Natal hingga Natal akan dilaksanakan dalam 6 sesi.
Sekitar 2.700 umat Katolik akan mengikuti misa natal baik secara langsung maupun via daring.
Tema Natal tahun ini dijelaskan Fajar akan mengusung tema "Terang itu Bercahaya di dalam Kegelapan dan Kegelapan itu Tidak Menguasainya."
Tema ini sebagai representasi sebagai kelahiran dan kedatangan Yesus Kristus ke dunia untuk menerangi hati umatnya.
Sementara, kegelapan yang dimaksud adalah adanya krisis sampah, kekeringan, hingga situasi politik menjelang Pemilu 2024 yang terjadi di berbagai daerah.
"Situasi tersebut mengundang umat untuk bijaksana dalam menanggapi situasi tersebut dan menjadikannya sebagai harapan untuk masa depan yang cerah," pungkasnya. (*)
LMND DIY Kirim Puluhan Anggota untuk Kongres Nasional di NTB, Siapkan Gagasan dan Calon Ketum |
![]() |
---|
Dua U-Turn Ditutup, Polda DIY Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Laksda Adisucipto |
![]() |
---|
Polda DIY Serahkan 6 Tersangka Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon ke Kejati, Masuk Tahap II |
![]() |
---|
Astra Motor dan Polda DIY Latih 180 Polisi Muda Berkendara Aman di Jalan Raya |
![]() |
---|
Ziarah ke Roma? Ini Ajakan Dubes RI Untuk Tahta Suci bagi Peziarah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.