Berita Kriminal Hari Ini

Waspada Modus Penipuan Pengurusan Izin Andalalin di Gunungkidul, Pengusaha Resto Jadi Sasaran

Penipuan mengatasnamakan Kementerian PUPR Bina Marga Balai Besar Jalan Nasional marak terjadi di wilayah Kabupaten Gunungkidul .

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Nanda Sagita
Warsidi saat menunjukkan percakapan melalui WhatsApp dengan pelaku penipuan, pada Selasa (5/13/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Penipuan mengatasnamakan Kementerian PUPR Bina Marga Balai Besar Jalan Nasional dengan modus pengurusan perizinan Analisis dampak lalu lintas (Andalalin) tengah marak terjadi di wilayah Kabupaten Gunungkidul .

Modus penipuan ini menyasar sejumlah pengusaha restoran salah satunya dialami, Warsidi (49) pemilik Sere Ratu Resto yang berada di Jalan Jogja-Wonosari, Playen, Kabupaten Gunungkidul .

Dirinya tertipu sebesar Rp1.750.000

Warsidi menceritakan kronologi penipuan berawal ketika dirinya mendapatkan pesan singkat melalui WhatssApp dengan nomor +62 856-1921-601 yang mengaku bernama Wafi Yahya Fauzan Musadad dari Bina Marga Balai Besar Jalan Nasional, pada Jumat (1/12/2023).

Dalam pesan itu, pelaku penipuan menawarkan Andalalin agar dilakukan pembukaan jalan ke arah restoran.

Sebab, akan dilakukan pelebaran jalan kanan-kiri sebesar 1 meter.

Baca juga: Pelaku Usaha di Gunungkidul Ikuti Pelatihan Guna Tingkatkan Mutu Pangan IRTP

"Karena itu, pasti kami memiliki kepentingan agar ada bukaan atau U-turn, supaya pelanggan dari  arah barat  tetap  bisa masuk (ke restoran). Di situ, si penipu juga meyakinkan dengan mengirimkan beberapa gambar yang menunjukkan Andalalin itu. Kemudian, dia meminta mau diurus pribadi atau kolektif, lalu saya minta kolektif saja, supaya tidak repot," tuturnya pada Selasa (5/12/2023).

Lanjut dia, pelaku penipuan kembali menghubunginya mengatakan proses perizinan Andalalin sudah dilakukan, pada Senin (4/12/2024).

Kemudian, meminta bayaran dengan nilai uang sebesar Rp1.750.000.

"Itu saya bayar  ditransfer.  Yang kami curiga, sorenya dia minta tambahan lagi katanya untuk lampu, perlu tambahan biaya. Di situ saya curiga, lalu konfirmasi ke forum, saya juga cross check ke teman di PUPR, ternyata nama (si penipu) itu tidak ada,"terangnya.

Kata dia, ternyata korban penipuan dengan modus serupa sudah banyak, terutama pemilik tempat usaha yang di dekat restoran miliknya.

Bahkan, ada yang diajak untuk bertemu secara langsung dijanjikan untuk survei.

"Ternyata banyak juga yang ditelponin sama si pelaku, lebih dari 5 orang. Ada juga teman satu orang sudah mengirimkan uang juga, untuk nominalnya kurang lebih sama seperti saya tadi,"ucapnya.

Kejadian penipuan ini pun dibenarkan oleh Ketua PHRI Gunungkidul , Sunyoto.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved