Kapolri dan Panglima TNI Berkunjung ke Magelang, Pimpin Wisuda Ribuan Prajurit Bhayangkara Taruna

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Purnomo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berkunjung ke Akademi Militer (Akmil) Magelang untuk memimpin wisuda Prajurit Bhayangkara Taruna pada Selasa (28/11/2023).

Dalam sambutannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Purnomo menyebut ada 1.234 Prajurit Bhayangkara Taruna (Prabhatar) Akademi TNI dan Akademi Kepolisian (Akpol) yang dinyatakan lulus mengikuti Pendidikan Integratif Kemitraan Akademi TNI-Akpol tahun ini.

"Saya mengucapkan selamat kepada 1.234 taruna yang terdiri dari 535 Pratar Akmil, 240 Pratar Angkatan Laut, 155 Pratar Angkatan Udara, dan 300 Bhatar Akpol, dan empat taruna Republik Demokratik Timor Leste karena berhasil menyelesaikan pendidikan dasar integratif ini," ujar Sigit. 

Sigit mengatakan, Pendidikan Integratif Kemitraan Akademi TNI-Akpol yang berlangsung selama empat bulan ini merupakan tahap awal pendidikan dan pembentukan bersama para taruna dalam satu wadah Resimen Chandradimuka.

Dalam cerita pewayangan, lanjutnya, Chandradimuka memiliki makna filosofi sebagai tempat penggemblengan para satriya agar bisa menjadi pribadi yang kuat, terlatih, dan tangkas.

"Sejalan dengan filosofi tersebut, pada pendidikan dasar ini para taruna dilatih secara fisik dan mental untuk menanamkan sikap dan karakter sebagai prajurit berjiwa Sapta Marga serta Bhayangkara negara yang senantiasa memegangi Tribrata dan Catur Prasetya," sambungnya.

Selain itu, pendidikan bersama ini juga menjadi wujud dan komitmen antara TNI dan Polri untuk menjalin sinergitas dan solidaritas sejak dini.

"Hal ini penting karena TNI Polri menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Republik Indonesia," ujarnya.

Sementara Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan, prosesi wisuda ini bukan akhir dari perjuangan melainkan awal dari upaya pengabdian kepada bangsa dan negara.

Setelahnya, para lulusan akan melanjutkan pendidikan yang lebih menuntut perhatian, konsentrasi, dan kesiapan mental maupun fisik.  Serta komitmen dalam menyerap seluruh ilmu dan menguasai berbagai kemampuan.

"Keberhasilan yang berhasil diraih seharusnya menjadi modal dasar dalam mengatasi berbagai tantangan yang akan dihadapi nanti," ujar Agus.

Agus mengungkapkan, waktu pendidikan selama empat bulan yang ditempuh para prajurit menjadi begitu berharga. 

Pasalnya para taruna dan taruni telah hidup bersama, berbagi rasa suka dan duka, serta mengenal satu sama lain.

Selama kurun waktu tersebut diharapkan tumbuh jiwa persaudaraan dan jiwa korsa yang sangat erat.

"Waktu empat bulan dalam Resimen Chandradimuka adalah waktu yang sangat berharga," tambahnya. (tro)