Mesin Pengolah Sampah di TPST 3R Nitikan Ditarget Beroperasi Akhir Desember 2023
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, menuturkan sejauh ini beberapa alat yang dipesan dari penyedia jasa tersebut sudah tiba.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mematok target operasional mesin pengolahan sampah baru di TPST 3R Nitikan mulai akhir Desember 2023.
Beberapa peralatan tersebut antara lain 3 unit mesin gibrik, 1 mesin pencacah plastik, 1 mesin peleleh atau extruder plastik dan 1 oven pencetak plastik.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, menuturkan sejauh ini beberapa alat yang dipesan dari penyedia jasa tersebut sudah tiba.
Meski demikian, untuk proses instalasi, Pemkot Yogyakarta masih menanti kedatangan alat secara keseluruhan, agar nantinya teknologi bisa langsung digunakan.
"Semua alat yang kita pesan kira-kira pertengahan Desember sudah datang dan itu segera diinstalasi di sana," tandasnya, Jumat (24/11/2023).
Singgih pun memastikan, proses instalasi tidak akan berlangsung lama, sehingga sebelum pergantian tahun peningkatan kapasitas pengolahan sampah di TPST 3R Nitikan diharapkan bisa terealisasi.
Sebagai informasi, dengan penambahan mesin baru itu, kapasitas pengolahan sampah diklaim meningkat tiga kali lipat dibanding kondisi eksisting.
"Nanti langsung diinstalasi, agar akhir Desember sudah bisa operasional dengan kapasitas pengolahan sampah 30 ton per hari," ungkapnya.
Di samping itu, lanjut Singgih, Pemkot Yogya juga berprogres untuk merealisasikan tempat pengolahan limbah di TPA Piyungan, yang dikerjasamakan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.
Namun, lain halnya dengan TPST 3R Nitikan, pengolahan sampah di TPA Piyungan ditempuh dengan alat yang nantinya menghasilkan Refuse Derived Fuel (RDF).
Teknologi itu merupakan pengolahan sampah anorganik melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil atau dibentuk menjadi pellet.
Hasil pengolahannya dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran recovaring batu bara untuk pembangkit tenaga listrik.
"Maka, kami menggunakan lokasi yang sesuai dengan tata ruangnya, untuk pengelolaan sampah. Ada dua modul yang kita pasang di sana, beserta peralatan-peralatan pendukungnya," ucapnya.
Rencana tersebut, selaras dengan wacana Pemda DIY yang hendak menggunakan RDF untuk mengolah tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir di Kabupaten Bantul tersebut.
Hanya saja, ia menyampaikan, titik pengolahan limbah dengan memanfaatkan sebidang lahan TPA Piyungan itu baru bisa terealisasi pada 2024.
"Kita inginnya masuk akhir tahun ini, tapi penyedia barangnya belum sanggup, masih melakukan instalasi di beberapa lokasi," pungkasnya. (*)
DIY Masuk Prioritas Pembangunan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik, Eksekusi Tunggu Pusat |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Bangun Sistem Satu Data, Intervensi Program Lebih Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Dana Transfer Daerah 2026 Berpotensi Dipangkas Rp200 Miliar, Wali Kota Yogyakarta: Ada Refocusing |
![]() |
---|
Jadi Tuan Rumah Forum Smart City Nasional 2025, Kota Yogyakarta Dorong Realisasi Program Satu Data |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Optimis Paket Strategis 2025 Bisa Diselesaikan Tepat Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.