Korea Utara Sukses Tempatkan Satelit Mata-mata Militer Malligyong-1 di Orbit, Kim Jong Un Gembira

Satelit pengintai yang diberi nama Malligyong-1 tersebut diluncurkan dengan menggunakan roket Chollima-1 dari pelucuran satelit Sohae di Cholsan

|
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
STR/KCNA VIA KNS/AFP
Gambar yang diambil pada 10 September 2023 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 12 September 2023 ini menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) melambaikan tangan saat ia berangkat dengan kereta api dari Pyongyang untuk berkunjung ke Rusia. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang dalam perjalanan ke Rusia dengan kereta lapis baja untuk bertemu Presiden Vladimir Putin, media pemerintah melaporkan pada 12 September, dengan diskusi tatap muka yang kemungkinan terfokus pada penjualan senjata. 

TRIBUNJOGJA.COM, PYONGYANG - Setelah dua kali gagal, Korea Utara akhirnya berhasil meluncurkan satelit mata-mata militernya ke orbit pada Selasa (21/11/2023) kemarin.

Satelit pengintai yang diberi nama Malligyong-1 tersebut diluncurkan dengan menggunakan roket Chollima-1 dari pelucuran satelit Sohae di Cholsan, Phyongan Utara, sekitar pukul 22:42:28 waktu setempat.

Dikutip Tribun Jogja dari KCNA, Administrasi Teknologi Dirgantara Nasional (NATA) Republik Demokratik Rakyat Korea menyebut roket pembawa satelit mata-mata meluncur sesuai dengan jalur yang ditentukan.

Satelit mata-mata Malligyong-1 akhirnya berhasil mencapai orbit yang sudah ditetapkan pada pukul 22.54.13,705.

Peluncuran satelit mata-mata Malligyong-1 ini dipantau langsung oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan ekretaris jenderal Partai Pekerja Korea dan presiden Urusan Luar Negeri DPRK.

Serta didampingi oleh Kim Jong Sik, wakil direktur departemen Komite Sentral WPK, dan Jang Chang Ha, direktur umum Biro Rudal Umum DPRK.

Setelah sukses menempatkan satelit mata-mata di orbit, Kim Jong Un langsung memberikan selamat kepada seluruh pihak yang terlibat.

Keberhasilan ini menurut Kim Jong Un merupakan kontribusi besar dalam meningkatkan kemampuan militer negaranya.

Selain itu juga memperkuat kemampuan pertahanan diri dan meningkatkan kesiapan perang.

Setelah sukses mengorbitkan satelit mata-mata pertamanya, Korea Utara juga akan segera meluncurkan satelit mata-mata militer lainnya.

Baca juga: Korea Utara Sebut AS Sebagai Pedagang Perang

Dikecam AS

Keberhasilan Korea Utara mengorbitkan satelit mata-mata militer pertamanya ini mendapatkan kecaman dari sejumlah pihak.

Salah satunya dari Amerika Serikat.

Mengutip dari Kontan.co.id yang melansir The Telegraph, AS menyebut langkah Korea Utara meluncurkan satelit mata-mata ini merupakan pelanggaran terhadap sanksi PBB.

Amerika juga  mengatakan hal itu dapat mengganggu stabilitas kawasan.

Sementara itu para pejabat Korea Selatan mengatakan upaya peluncuran terbaru ini kemungkinan besar menggunakan bantuan teknis dari Moskow sebagai bagian dari kemitraan yang berkembang atas imbalan jasa Korea Utara yang mengirimkan jutaan peluru artileri ke Rusia.

Rusia dan Korea Utara telah membantah adanya kesepakatan senjata tersebut, namun secara terbuka menjanjikan kerja sama yang lebih dalam.

Setelah peluncuran pada hari Selasa, Seoul berjanji untuk melanjutkan operasi pengawasan di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara yang telah ditangguhkan pada tahun 2018 sebagai bagian dari perjanjian dengan Pyongyang untuk mengurangi ketegangan militer.

Sebelumnya, upaya Korea Utara untuk menempatkan satelit mata-mata ke orbit pada bulan Mei dan Agustus menemui kegagalan.

Seoul, Tokyo dan Washington telah berulang kali memperingatkan Pyongyang untuk tidak melanjutkan peluncuran berikutnya, yang akan melanggar resolusi PBB secara berturut-turut.

“Bahkan jika mereka menyebutnya satelit, peluncuran benda yang menggunakan teknologi rudal balistik jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi PBB yang relevan,” kata Fumio Kishida, perdana menteri Jepang, seraya menambahkan bahwa dia mengutuk peluncuran tersebut.

Langkah Korea Utara ini dilakukan hanya seminggu sebelum Korea Selatan berencana mengirim satelit mata-mata pertamanya ke luar angkasa dengan roket Falcon 9 yang dioperasikan oleh perusahaan AS SpaceX, yang didirikan bersama oleh miliarder teknologi Elon Musk. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved