Hamas-Israel Sepakat Gencatan Senjata Selama 4 Hari, Dimulai Rabu Hari Ini

Selama masa gencatan senjata ini, kelompok Palestina akan membebaskan warga Israel yang disanderanya.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
ist
Kondisi Kota Gaza setelah dibombardir Israel dalam operasi pengepungan yang dilakukan sejak hari Senin (09/10/2023) kemarin 

TRIBUNJOGJA.COM, TEL AVIV - Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata sselama 4 hari.

Gencatan senjata akan dimulai pada Rabu (22/11/2023) hari ini.

Selama masa gencatan senjata ini, kelompok Palestina akan membebaskan warga Israel yang disanderanya.

Israel juga akan membebaskan warga Palestina yang disanderanya.

Kesepakatan gencatan senjata ini diperoleh setelah perwakilan Hamas dan Israel melakukan pertemuan pada Selasa malam.

Dalam pertemuan yang berlangsung hampir sepanjang malam tersebut, akhirnya disepakati untuk melaksanakaan gencatan senjata selama 4 hari.

Dikutip dari Tribunnews.com, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan gencatan senjata ini merupakan keputusan yang sulit dan tepat.

Sementara seorang juru bicara pemerintah mengatakan kepada Kantor berita AFP, bahwa di bawah perjanjian tersebut setidaknya 50 sandera perempuan dan anak-anak asal Israel maupun warga negara asing akan dibebaskan, sebagai imbalan atas "jeda" selama empat hari dalam operasi militer.

Disebutkan, untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan, akan ada satu hari gencatan senjata tambahan.

Sedangkan pihak Hamas sudah merilis sebuah pernyataan yang menyambut baik 'gencatan senjata kemanusiaan', yang dikatakan juga akan membebaskan 150 warga Palestina dari penjara Israel.

Gencatan senjata ini memberikan penduduk Gaza sebuah kesempatan yang sangat mereka inginkan, meskipun hanya sebentar, setelah hampir tujuh minggu berperang.

Sumber-sumber dari Hamas dan Jihad Islam, kelompok militan lainnya, sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa gencatan senjata tersebut akan mencakup gencatan senjata di darat dan jeda dalam operasi udara Israel di Gaza selatan. 

Persetujuan kabinet Israel merupakan salah satu batu sandungan terakhir untuk memberlakukan perjanjian tersebut.

Qatar telah membantu menengahi perundingan tersebut.

Hamas sampai saat ini terhitung telah membebaskan empat tawanan, di antaranya yakni warga negara AS Judith Raanan (59), dan putrinya, Natalie Raanan (17) pada 20 Oktober, dengan alasan kemanusiaan, serta perempuan Israel Nurit Cooper (79) dan Yocheved Lifshitz (85) pada 23 Oktober.

Baca juga: Iran Ancam Musnahkan Israel Pakai Rudal Hipersonik Fattah 2

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved