Musim Kemarau Masih Berlangsung, Warga Kulon Progo Diminta Tetap Waspadai Potensi Kebakaran

Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti, meminta warganya untuk tetap mewaspadai potensi terjadinya kebakaran

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Pj Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Peristiwa kebakaran hingga kini masih terus dilaporkan di Kabupaten Kulon Progo.

Salah satunya terjadi di wilayah Padukuhan Nabin, Kalurahan Sidomulyo, Pengasih yang membuat warganya kehilangan rumah.

Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti, meminta warganya untuk tetap mewaspadai potensi terjadinya kebakaran.

"Ini kan masih musim kering (kemarau) ya, warga harus tetap berhati-hati," kata Made ditemui di Padukuhan Nabin, Senin (06/11/2023).

Ia mencontohkan kebakaran rumah di Nabin yang terjadi pada 2 November lalu.

Kebakaran yang menyebabkan rumah milik Tosan Triyono (45) ludes tersebut diduga akibat korsleting listrik.

Menurut Made, warga perlu melakukan pengecekan menyeluruh terhadap benda-benda yang rentan terbakar.

Khususnya jika hendak meninggalkan rumah atau akan tidur di malam hari.

"Pastikan alat masak seperti kompor hingga listrik aman, kalau bisa listrik dimatikan saja saat tidak berada di rumah," ujarnya.

Made juga berharap warga meminimalisir aktivitas membakar sampah di area terbuka, yang bisa memicu kebakaran lahan.

Warga disarankan untuk mengubur sampahnya demi keamanan.

Menurutnya, api dari bakaran sampah sulit dikendalikan jika sudah menyebar.

Terutama di musim kemarau seperti ini di mana kondisi lahan kering dan membuat api lebih cepat menyebar.

"Tentunya kami berharap musim hujan segera datang, apalagi hujan mulai turun di beberapa titik meski belum deras," kata Made.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulob Progo, Budi Prastawa, mengatakan fenomena kebakaran meningkat di musim kemarau ini.

Peningkatan terutama terjadi mulai pertengahan September ini.

Menurutnya, perlu kesadaran tinggi dari warga untuk meminimalisir aktivitas dengan api di musim kemarau.

"Sebab di musim kemarau seperti ini, angin kencang juga berpengaruh terhadap kebakaran," kata Budi belum lama ini.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved