Viral Medsos

Penjelasan BMKG tentang Awan Hujan Melingkar Tak Dekati Yogyakarta, Bukan Wilayah Keramat Ya…

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono menjelaskan itu adalah bright band echo. Adanya spot yang bolong, tidak berwarna biru itu bukan berarti

|
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Muhammad Fatoni
BMKG
Viral Foto, Citra Awan Hujan Melingkar Tak Mau Mendekat ke Yogyakarta, Netizen Sebut Wilayah Keramat 

4. Arah angin bertiup bervariasi

Dwikorita mengatakan, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya.

Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.

Dwikorita menyebut awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh disaat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas.

Namun, menjelang sore hari, lanjut Dwikorita, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir dan angin.

"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," tuturnya.

Melihat pemaparan Kepala BMKG, kemungkinan besar hujan di DI Yogyakarta akan turun di mulai bulan ini ya, Tribunners. Mari kita tunggu.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved