Viral Medsos

Penjelasan BMKG tentang Awan Hujan Melingkar Tak Dekati Yogyakarta, Bukan Wilayah Keramat Ya…

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono menjelaskan itu adalah bright band echo. Adanya spot yang bolong, tidak berwarna biru itu bukan berarti

|
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Muhammad Fatoni
BMKG
Viral Foto, Citra Awan Hujan Melingkar Tak Mau Mendekat ke Yogyakarta, Netizen Sebut Wilayah Keramat 

Sifat hujan pada periode Musim Hujan 2023/2024 diprakirakan NORMAL 566 ZOM (80,9 persen), ATAS NORMAL sebanyak 69 ZOM (9,9 persen), dan BAWAH NORMAL 64 ZOM (9,2 persen).

2. Awal musim kemarau terjadi lebih awal


Dwikorita juga menyebut, awal musim kemarau di Indonesia terjadi lebih awal dari normalnya, terutama pada bulan April hingga Juni 2023.

Hasil prediksi ini didasarkan pada analisis yang telah dilakukan BMKG.

“Sebanyak 37,5 persen wilayah zona musim (ZOM) di Indonesia mengalami awal musim kemarau yang lebih awal dari perkiraan normal, sejalan dengan prediksi yang telah kami sampaikan pada Maret 2023," jelasnya.

BMKG menggarisbawahi prediksi awal musim kemarau relatif akurat.

Meskipun demikian, masih ada zona yang belum mengalami musim kemarau, termasuk di Papua bagian utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan sebagian Sumatera.

Faktor-faktor seperti El Nino yang aktif, IOD positif dan pengendali iklim lainnya memiliki peran sentral dalam membentuk situasi iklim di Indonesia.

"El Nino yang kami pantau sejak awal tahun 2023, memiliki potensi untuk menghasilkan iklim kering, terutama setelah Juni-Juli-Agustus 2023, dengan durasi yang relatif pendek, sekitar 5-7 bulan," ungkapnya.

Baca juga: Viral Video Perempuan Asal Tangerang Gerebek Suami yang Nikah Lagi di Medan

3. Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di masa peralihan

BMKG juga mewanti-wanti seluruh masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan (Pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan.

"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Sebagai rekomendasi untuk menghadapi musim hujan 2023/2024, BMKG menghimbau pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologis.

BMKG memberikan gambaran lengkap tentang perubahan cuaca dan iklim di Indonesia dan menekankan pentingnya persiapan dan mitigasi bencana dalam menghadapi perubahan cuaca yang dinamis.

"Penting untuk mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana dan menggunakan informasi ini sebagai panduan dalam menyusun rencana aksi dini guna mengurangi kerugian yang mungkin terjadi akibat bencana hidrometeorologis," ungkap Dwikorita.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved