BNNP DIY Gelar Skrining ASSIST di Sekolah

Skrining dilakukan dengan wawancara kepada 30 siswa yang dipilih secara acak, sebagai representasi sekolah tersebut.

Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Pelaksanaan kegiatan skrining ASSIST di salah satu sekolah di Yogyakarta oleh BNNP DIY, Jumat (3/11/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY menggelar kegiatan skrining ASSIST kepada sejumlah siswa di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di D.I. Yogyakarta, Jumat (3/11/2023).

Kegiatan ini merupakan deteksi dini melalui skrining dengan menggunakan instrumen ASSIST (Alkohol, Smoking, and Substance Involvement Screening Test).

Kegiatan ini dipimpin oleh Penanggung Jawab Fungsi Rehabilitasi BNNP DIY, drg. Febriana Kusuma DM., M.A.R.S dan tim petugas rehabilitasi BNNP DIY.

Skrining dilakukan dengan wawancara kepada 30 siswa yang dipilih secara acak, sebagai representasi sekolah tersebut.

Drg. Febriana menyatakan skrining ASSIST ini merupakan inovasi program untuk memberikan pendampingan kepada anak sekolah atau program PAS BNN.

Program ini merupakan sinergitas antara BNNP DIY dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY dalam pelaksanaan P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) terutama dalam bidang rehabilitasi di sekolah menengah wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta.

" ASSIST merupakan kuesioner untuk melakukan skrining cepat yang disusun oleh WHO untuk mengidentifikasi individu yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, baik pada tahap coba pakai hingga penggunaan yang berisiko,"katanya.

Dia mengungkapkan, kuesioner ini mencakup skrining terhadap tembakau, alkohol, kanabis, kokain, stimulansiastimulansia jenis amfetamin, sedatif-hipnotik, halusinogen, inhalansia. opioid, dan obat-obatan lainnya.

Menurut drg Febriana, program PAS BNN bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas layanan rehabilitasi terutama pada kalangan remaja atau pelajar, mendeteksi sedini mungkin pelajar yang menggunakan narkoba untuk diberikan rehabilitasi serta meningkatkan peran serta sekolah dan pendidik dalam upaya rehabilitasi penyalahgunaan narkoba.

Sebelum pelaksanaan kegiatan, pihak sekolah dan BNNP DIY telah berkoordinasi serta berkomitmen untuk memberikan dukungan pemulihan terhadap siswanya jika ada yang terindikasi menggunakan narkoba.

Pihak sekolah bersama BNN DIY akan memberikan pendampingan dan layanan rehabilitasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa tanpa dipungut biaya, alias gratis.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan edukasi terhadap para siswa terkait dampak buruk penyalahgunaan narkoba baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Tidak hanya dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental, namun juga dampak sosial serta konsekuensi hukum akibat penyalahgunaan narkoba.

Petugas rehabilitasi BNNP DIY tidak lupa memberikan informasi kepada para siswa untuk berani menolak penyalahgunaan narkoba, berani melaporkan penyalahgunaan narkoba di sekitarnya untuk mendapatkan layanan rehabilitasi serta berani menjalani rehabilitasi untuk masa depan yang lebih baik.

Kalangan pelajar menjadi sasaran program PAS BNN lantaran usia remaja merupakn transisi.

Pada masa remaja, tidak hanya fisik yang mengalami perubahan dan perkembangan. Namun juga, terdapat perubahan psikologis dan intelektual.

Oleh karena itu, biasanya remaja mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, menyukai tantangan, petualangan dan suka mencoba hal-hal hal yang baru.

Perubahan dan perkembangan yang terjadi pada diri remaja di atas menjadi alasan mengapa usia remaja rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.

Keinginan untuk dapat diterima oleh teman dan komunitas sebaya juga menjadi penyebab remaja menggunakan narkoba.

Tekanan sosial, lingkungan dan paparan media sosial menjadi faktor pendorong penyalahgunaan narkoba di lingkungan remaja.

Berdasarkan data hasil survei BNN tahun 2017, menyatakan bahwa proporsi penyalahguna narkoba pada kelompok pelajar sebanyak 24 persen.

Hal ini sejalan dengan data BNNP DIY, yang mencatat bahwa sepanjang tahun 2022, terdapat sejumlah 24 persen klien Klinik Rehabilitasi Seger Waras BNN DIY yang berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

"Remaja hebat adalah remaja yang berprestasi tanpa narkoba!,"pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved