Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 31 Oktober 2023: Keluarkan 7 Kali Guguran Lava

Gunung Merapi mengeluarkan 7 kali guguran lava, mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter, Selasa (31/10/2023).

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada Sabtu 24 Juni 2023 yang dipantau dari PGM Kaliurang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi mengeluarkan 7 kali guguran lava, mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter, Selasa (31/10/2023).

Menurut pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode pukul 00.00-06.00, terjadi sejumlah kegempaan.

Tercatat 38 kali guguran dengan amplitudo : 3-24 mm, dan durasi : 31.52-147.2 detik. 

Baca juga: Light Up The Dream PLN, Konsisten Nyalakan Harapan Keluarga Kurang Mampu di Jateng DIY 

Hybrid/Fase Banyak terjadi 64 kali, dengan amplitudo : 3-10 mm, S-P : 0.5-0.6 detik, dan durasi : 6.04-10.64 detik. 

Dari pengamatan meteorologi, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat.

Suhu udara 17.2-19 °C, kelembaban udara 71-95 persen, dan tekanan udara 873.3-919 mmHg.

Sedangkan dari pengamatan visual gunung jelas.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.

Saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau level III.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus mengamati aktivitas Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved