PGRI DIY Sebut DI Yogyakarta Alami Kekurangan Sebanyak 7 Ribu Guru Tiap Tahun

DIY mengalami kekurangan guru sebanyak 6.000-7.000 orang setiap tahun mulai dari jenjang SD sampai SMA.

Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie
Ketua PGRI DIY, Kadarmanta Baskara Aji 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih mengalami kekurangan guru.

Sejumlah strategi dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan DIY mengalami kekurangan guru sebanyak 6.000-7.000 orang setiap tahun mulai dari jenjang SD sampai SMA.

Adapun total guru di DIY dengan berbagai status ada sebanyak 19.000 orang.

Aji mengungkapkan saat ini pemerintah memang gencar membuka lowongan guru dengan status sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Namun lowongan tersebut diprioritaskan pada guru honorer, bukan untuk menambah tenaga pengajar baru.

"Tentu harus ada pemecahan persoalan, yang honorer diangkat tentu bagus tapi juga pengangkatan PPPK baru juga dilakukan, sehingga kekurangan guru teratasi, juga dari sisi kualitas agar optimal," kata Aji, Senin (30/10/2023).

Aji melanjutkan, saat ini daerah juga dilarang untuk merekrut guru honorer.

Padahal jumlah guru PNS yang pensiun tiap tahunnya mencapai sekitar 200-300 orang.

Menurutnya, sebagian kecil guru yang pensiun tersebut ada yang memilih menjadi guru honorer.

Hal tersebut membantu pemenuhan kebutuhan guru di sekolah meski tidak signifikan.

"Jadi sekolah bisa mendapat guru yang punya kualitas dan berpengalaman. Tapi tidak semuanya kan seperti itu," jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya, menjelaskan guna mengatasi masalah kekurangan guru, sebagian guru yang akan pensiun biasanya masih mengajar sampai dengan akhir semester atau masa tahun ajaran berakhir.

Beberapa guru menurutnya juga masih berkeinginan untuk mengabdikan diri di dunia pendidikan meski sudah masuk masa pensiun jika sekolahnya masih membutuhkan tenaga pengajar.

"Kemudian ada juga program kerja sama dengan kampus yakni merdeka belajar kampus merdeka (MBKM). Mahasiswa calon guru diberikan kesempatan untuk mengajar meskipun tetap dalam bimbingan sekolah," kata Didik.

Didik menyampaikan, pada tahun ini Pemda DIY juga telah membuka lowongan PPPK sebanyak 826 guru untuk jenjang SMA, SMK dan SLB.

"Paling tidak ini nanti bisa menutupi karena kita kan setahun itu ada sebanyak 200 sampai 300 PNS guru yang pensiun. Namun itu bisa ditutup dengan honorer daerah," kata Didik. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved