Serangan Hamas ke Israel

Telepon dan Internet di Gaza Mati, Korban Perang di Gaza Tembus 7.326 Jiwa, 3.038 Anak-anak

Jaringan telepon dan internet di Gaza mati. Serangan Israel tewaskan lebih dari 7.300 korban jiwa di Gaza, 3.000 di antaranya anak-anak.

Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera
Footage Gaza, Palestina, dari video berita Al Jazeera via YouTube Al Jazeera 

TRIBUNJOGJA.COM - Jumat, 27 Oktober 2023 malam, pasukan militer Israel memasuki Jalur Gaza, Palestina, memperluas operasi darat dengan infanteri, tank, dan artileri, semalaman.

Diwartakan Washington Post, Sabtu (28/10/2023), pada Sabtu pagi juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari mengatakan, pasukan Israel masih tetap berada di lapangan dan melanjutkan perang.

Pantauan Tribunjogja.com di media sosial Twitter (kini X), Sabtu, kata kunci IT’S A HUMANITARIAN DUTY dan tagar #FreePalestine masih trending topic dengan ratusan ribu unggahan.

Footage Gaza, Palestina, dari video berita Al Jazeera via YouTube Al Jazeera
Footage Gaza, Palestina, dari video berita Al Jazeera via YouTube Al Jazeera (Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera)

Sejumlah warga internet (warganet) Indonesia dan warganet dari berbagai belahan dunia menyuarakan kabar tentang jaringan internet dan telepon yang mati di Gaza.

Washington Post dan Al Jazeera juga mewartakan hal serupa.

Mengutip Washington Post, Gaza menghadapi pemadaman internet “total atau hampir total”.

Hal tersebut disampaikan kelompok pemantau internet karena beberapa kelompok bantuan mengatakan mereka tidak dapat menjangkau anggota staf mereka di Gaza.

Sementara itu, pesawat Israel melancarkan pemboman yang mematikan di Gaza, menjatuhkan amunisi yang kuat untuk menghancurkan sasaran bawah tanah. 

Al Jazeera dalam video berita di YouTube resminya mewartakan, setiap malam membawa kematian dan kehancuran, namun Jumat malam berbeda. 

Gaza terputus dari dunia luar dengan saluran telepon dan internet terputus akibat serangan yang tak henti-hentinya.

“Langit Gaza sudah jatuh ke dalam kegelapan, sekarang warga Palestina tidak dapat berkomunikasi satu sama lain atau dengan tim tanggap darurat,” demikian diwartakan Al Jazeera.

Lebih dari 7.300 nyawa melayang di Gaza

Warga Palestina menyusuri puing-puing Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius yang hancur, gereja tertua yang masih digunakan di Gaza, yang rusak dalam serangan di Kota Gaza pada 20 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Ribuan orang, baik warga Israel maupun Palestina telah tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza, memasuki Israel selatan dalam serangan mendadak yang membuat Israel mengumumkan perang terhadap Hamas di Gaza pada 8 Oktober.
Warga Palestina menyusuri puing-puing Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius yang hancur, gereja tertua yang masih digunakan di Gaza, yang rusak dalam serangan di Kota Gaza pada 20 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Ribuan orang, baik warga Israel maupun Palestina telah tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza, memasuki Israel selatan dalam serangan mendadak yang membuat Israel mengumumkan perang terhadap Hamas di Gaza pada 8 Oktober. (AFP/DAWOOD NEMER)

Mengutip Washington Post, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 7.326 korban jiwa di Gaza, dengan lebih dari 18.900 orang mengalami luka-luka.

Hal tersebut dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza

Dikutip dari Associated Press (AP) via Kompas TV, sebanyak 3.038 orang di antara korban jiwa di Gaza adalah anak-anak di bawah umur.

Sementara itu, menurut informasi dari pihak berwenang Israel, sebanyak lebih dari 1.400 orang tewas di Israel dan lebih dari 5.400 orang mengalami luka-luka sejak serangan Hamas ke Israel. (Tribunjogja.com/ANR)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved